Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Nantinya, kapasitas peternakan sapi Widodo Makmur Perkasa akan melampaui total kapasitas saat ini yang sebanyak 172.000 ekor per tahun. Asal tahu saja, kegiatan peternakan sapi Widodo Makmur Perkasa dilakukan di dua lokasi, yakni Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha.
Dalam rentang waktu 2020-2025, Widodo Makmur menargetkan bottom line secara rata-rata dapat tumbuh 59% per tahun. Pada 2022, laba bersih diperkirakan sudah berada di angka Rp 1,05 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Widodo Makmur Perkasa akan terus meningkatkan kemampuan produksinya.
Dalam kurun waktu lima tahun tersebut, perusahaan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang cukup besar, yakni Rp 10,9 triliun. "Capex spending merupakan salah satu cara meningkatkan revenue karena tanpa ada peningkatan produksi, kami tidak akan bisa mencapai revenue yang diharapkan," ucap Tumiyana.
Sejalan dengan kenaikan produksi, Widodo Makmur Perkasa menargetkan, pangsa pasar nasional di lini bisnis peternakan sapi dapat meningkat menjadi 27% dan peternakan ayam menjadi 14% pada 2025. Kemudian, pangsa pasar lini bisnis pengolahan makanan berbasis daging (meat processing) sebesar 8% dan bisnis komoditas pertanian 4% secara nasional.
Baca Juga: IPO bernilai jumbo diyakini masih akan terserap pasar, ini faktor pendukungnya
Untuk mencapai target tersebut, Widodo Makmur Perkasa akan meningkatkan saluran distribusinya. "Selain kerja sama dengan distribusi yang sudah ada, kami akan membangun hub di tiap provinsi lalu kabupaten. Konsentrasi dua tahun ke depan di Jawa dan Bali terlebih dahulu," tutur Tumiyana.
Sebagai informasi, Widodo Makmur Perkasa merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
Selain bisnis-bisnis yang disebutkan di atas, perusahaan juga melakukan kegiatan penetasan melalui dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan. Widodo Makmur Perkasa melalui anak usaha yang lain juga menjalankan RPH (sapi) dengan kapasitas produksi 300 ekor per hari, serta memiliki fasilitas pengolahan daging.
Daging olahan didistribusikan dengan merek sendiri di dalam negeri dengan kapasitas produksi sebesar 4.600 ton daging per tahun. Daging ini yang diproses menjadi berbagai produk, yaitu sosis sebanyak 1.500 ton per tahun, bakso 900 ton per tahun, nugget 700 ton per tahun, dan chicken parting 1.500 ton per tahun.
Baca Juga: IPO Widodo Makmur Perkasa, Induk WMUU Ini Incar Dana Hingga Rp 1,83 triliun
Sementara itu, di lini bisnis komoditas pertanian, Widodo Makmur Perkasa mengoperasikan fasilitas rice mill atau penggilingan padi yang berlokasi di Tegal, Jawa Tengah dengan kapasitas produksi 50.000 mt per tahun. Saat ini Widodo Makmur Perkasa juga tengah mengembangkan fasilitas rice mill keduanya di Ngawi, Jawa Timur yang akan beroperasi pada 2022 dengan kapasitas produksi 100.000 mt per tahun.
Widodo Makmur juga memiliki gudang di Tegal dengan kapasitas penyimpanan 3.000 mt dan Cileungsi dengan kapasitas penyimpanan 5.000 mt. Selain beras, Widodo Makmur Perkasa juga melakukan perdagangan komoditas jagung, gula, dan kedelai. Lini bisnis komoditas pertanian ini juga merupakan sumber pasokan bahan baku pakan ternak perusahaan.
Widodo Makmur Perkasa juga beroperasi di sektor konstruksi dan energi terbarukan untuk mendukung pengembangan fasilitas Widodo Makmur Perkasa Grup, dimana fokus konstruksi perusahaan adalah untuk membangun fasilitas dan gudang. Pada seluruh fasilitas grup tersebut, perusahaan juga mengaplikasikan infrastruktur energi terbarukan, termasuk panel surya dan tenaga angin.
Baca Juga: Minat pasar besar, IPO bernilai jumbo diyakini masih akan terserap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News