Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mengalami technical rebound pada perdagangan Jumat (8/8/2025). Pagi ini, IHSG dibuka pada level 7.629,19.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG memberi sinyal peluang technical rebound. Pada Jumat (8/8/2025), pergerakannya akan berada dalam rentang 7.469,86 - 7.609,49.
IHSG saat ini menunjukkan sinyal teknikal yang berada dalam fase jenuh jual (oversold), tercermin dari RSI di 22.61 dan William’s %R di -84.22. Ini menandakan tekanan jual yang ekstrem, membuka peluang technical rebound dalam jangka pendek. Chande Momentum Oscillator (CMO) sebesar -54.78 turut mengonfirmasi dominasi tekanan distribusi, menunjukkan sentimen pasar masih negatif dan investor lebih cenderung melepas posisi. Sementara itu, kekuatan tren harga cukup tinggi dengan nilai r-squared sebesar 0.870—mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG dalam 30 hari terakhir sangat konsisten mengikuti tren.
Meski volatilitas tetap terkendali (standard deviation sebesar 1.52), kemiringan tren (slope) sebesar 29.32 mencerminkan kecenderungan arah naik. Namun, tekanan jangka pendek dari profit-taking dan ketidakpastian global membatasi ruang penguatan. Secara teknikal, IHSG memiliki level support penting di 7,469.86 dan 7,419.42. Jika level ini tertembus, risiko koreksi lebih lanjut akan meningkat. Sebaliknya, potensi rebound akan terbuka bila IHSG mampu menembus resistance di 7,564.90 dan selanjutnya 7,609.49, terutama jika didorong oleh katalis positif seperti rebalancing MSCI atau net buy asing yang signifikan. Critical level di 7,400.
Baca Juga: IHSG Terpengaruh Pemberlakuan Tarif Trump, Simak Rekomendasi Analis
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Saham AKRA saat ini berada dalam fase konsolidasi lemah dengan tekanan moderat dari sisi teknikal. RSI berada di level 39.59 dan William’s %R di -36.11—menunjukkan bahwa saham belum masuk ke zona oversold, tetapi cenderung berada di wilayah netral ke bawah. CMO sebesar -20.82 menunjukkan tekanan distribusi yang mulai terasa, sementara MFI di 56.17 mencerminkan aliran dana yang relatif stabil tanpa arus masuk atau keluar signifikan. Dari sisi tren harga, nilai r-squared sebesar 0.771 menunjukkan konsistensi pergerakan harga terhadap tren dalam 30 hari terakhir. Slope sebesar 6.18 memperlihatkan kecenderungan naik yang landai. Korelasi dengan benchmark kuat di 0.87, sementara beta sebesar 0.819 menunjukkan bahwa AKRA memiliki volatilitas lebih rendah dari IHSG—cocok bagi investor konservatif yang mencari stabilitas dalam kondisi pasar fluktuatif.
Secara teknikal, area support penting berada di 1,270 dan 1,250, yang bisa menjadi titik akumulasi jika tekanan jual berlanjut. Di sisi atas, resistance terdekat berada di 1,315, dengan resistance berikutnya di 1,335. Jika harga menembus level ini dengan volume yang mendukung, ruang kenaikan akan terbuka. Dengan price volatility ratio sebesar 2.98 dan volume volatility ratio tinggi di 7.86, potensi breakout akan bergantung pada lonjakan minat beli. Strategi saat ini: wait and see, fokus pada reaksi harga di support dan validasi volume saat menguji resistance. Cut loss level di 1,240.
Pada awal perdagangan Jumat (8/8/2025), saham AKRA dibuka di level Rp 1.275 per saham.
Support : Rp 1.250
Resistance : Rp 1.335
Rekomendasi : Trading Buy
2. PT Astra International Tbk (ASII)
Saham ASII saat ini menunjukkan kondisi teknikal yang mulai memasuki zona jenuh jual dengan RSI berada di 29.79 dan CMO di -40.42, menandakan tekanan distribusi cukup kuat. William’s %R yang berada di -60.93 juga mengindikasikan masih ada ruang penurunan sebelum mencapai titik ekstrem. Sementara MFI di 48.24 mencerminkan aliran dana netral, tidak menunjukkan adanya akumulasi signifikan maupun tekanan keluar besar-besaran. Dari sisi tren, pergerakan harga ASII selama 30 hari terakhir relatif konsisten, ditunjukkan oleh r-squared sebesar 0.816 dan korelasi terhadap benchmark sebesar 0.91, menandakan keterkaitan yang tinggi dengan pergerakan pasar secara umum. Slope sebesar 21.60 menunjukkan tren menurun dengan kemiringan yang cukup tajam, sedangkan beta di 0.907 mengindikasikan bahwa ASII masih cukup sensitif terhadap fluktuasi pasar, namun tidak terlalu volatil.
Secara teknikal, area support kritikal berada di 4,890 dan 4,820, yang menjadi batas bawah penting untuk menahan tekanan jual. Di sisi atas, resistance jangka pendek berada di 5,025 dan 5,075, yang menjadi target kenaikan jika terjadi technical rebound. Dengan price volatility ratio sebesar 2.27 dan volume volatility ratio di 3.71, pergerakan harga masih terbilang moderat, namun ruang untuk pembalikan arah tetap terbuka jika ada katalis positif. Saat ini, posisi terbaik adalah menunggu konfirmasi rebound di area support sebelum melakukan entry agresif. Cut loss level di 4,810.
Pada awal perdagangan Jumat (8/8/2025), saham ASII dibuka di level Rp 4.950 per saham.
Support : Rp 4.820
Resistance : Rp 5.075
Rekomendasi : Trading buy
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Saham TOWR saat ini berada dalam fase tekanan teknikal dengan sinyal distribusi yang cukup jelas. RSI berada di 37.93, mengindikasikan belum masuk zona oversold namun berada di area lemah, sementara CMO sebesar -24.14 dan William’s %R di -54.22 menunjukkan bahwa aksi jual masih dominan, meski belum ekstrem. MFI yang rendah di 26.99 menandakan arus dana mulai keluar dari saham ini, menguatkan potensi koreksi atau minimnya minat beli jangka pendek. Dari sisi tren, korelasi tinggi sebesar 0.93 menunjukkan bahwa TOWR sangat terhubung dengan pergerakan pasar secara keseluruhan. Namun, r-squared di 0.693 menyiratkan bahwa arah pergerakan jangka pendek masih kurang stabil. Slope sebesar 5.71 menunjukkan kecenderungan arah naik yang masih lemah.
Di sisi lain, beta yang sangat tinggi di 2.128 mencerminkan volatilitas TOWR jauh lebih tinggi dari IHSG, menjadikannya saham agresif dan berisiko tinggi—cocok hanya untuk trader dengan toleransi risiko tinggi. Secara teknikal, TOWR memiliki area support penting di 605 dan 595, yang menjadi kunci pertahanan harga. Jika level ini tertembus, potensi koreksi tajam akan terbuka. Di sisi atas, resistance berada di 625 dan 635. Dengan price volatility ratio sebesar 6.33 dan volume volatility ratio sebesar 11.65, saham ini memiliki kecenderungan bergerak liar dalam waktu singkat—membuka ruang untuk swing trading agresif, asalkan dikawal dengan disiplin stop loss dan konfirmasi volume saat rebound.Cut loss level di 590.
Pada awal perdagangan Jumat (8/8/2025), saham TOWR dibuka di level Rp 625 per saham.
Support : Rp 595
Resistance : Rp 635
Rekomendasi : Trading buy
Selanjutnya: Jurus Jitu biar Tabungan Tak Lagi Tergerus
Menarik Dibaca: Jurus Jitu biar Tabungan Tak Lagi Tergerus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News