kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melesat pada Selasa (15/3) Setelah Inflasi Dirilis Sesuai Prediksi


Selasa, 14 Maret 2023 / 21:33 WIB
Wall Street Melesat pada Selasa (15/3) Setelah Inflasi Dirilis Sesuai Prediksi
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street naik pada hari Selasa (15/3) setelah harga konsumen di Amerika Serikat (AS) naik sesuai dengan ekspektasi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street naik pada hari Selasa (15/3) setelah harga konsumen di Amerika Serikat (AS) naik sesuai dengan ekspektasi. Penurunan laju inflasi memperkuat taruhan kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada pertemuan berikutnya.

Selasa (15/3) pukul 21.25 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,25% ke 32.216. Indeks S&P 500 naik 1,75% ke 3.923. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 2,03% ke 11.416.

Data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen atawa consumer price index (CPI) AS naik 0,4% secara bulanan pada Februari dibandingkan 0,5% bulan sebelumnya. Secara tahunan, indeks harga konsumen naik 6,0% bulan lalu, dibandingkan dengan 6,4% di bulan sebelumnya.

Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, CPI naik 0,5% setelah naik 0,4% di bulan Januari. Dalam 12 bulan hingga Februari, CPI inti naik 5,5% setelah naik 5,6% pada Januari.

Baca Juga: Begini Skenario IHSG di Pekan RDG BI

Para trader berpegang pada taruhan kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed 21-22 Maret, dengan kemungkinan jeda kenaikan turun sedikit menjadi 17%. Pasar saham telah terpukul dalam beberapa hari terakhir setelah runtuhnya SVB Financial Group dan Signature Bank. Sentimen negatif lain berasal dari kekhawatiran risiko ke bank lain dari kenaikan tajam suku bunga oleh Fed.

Investor berharap bahwa ancaman krisis keuangan akan memaksa bank sentral AS untuk melonggarkan pengetatan moneter.

"Mengingat peristiwa akhir pekan, saya tidak berpikir itu bisa menjadi angka yang lebih sempurna. Ini menunjukkan bahwa tren inflasi seperti yang diharapkan dan diinginkan Fed," kata Kim Forrest, kepala investasi, Bokeh. Mitra Modal, Pittsburgh kepada Reuters.

Forrest menambahkan, The Fed tidak akan menjadi super agresif dan lebih merugikan bank dengan menaikkan suku bunga. Saham bank regional rebound setelah menderita kerugian dua digit selama beberapa hari terakhir, dengan indeks KBW Regional Banking naik 7,7%.

Baca Juga: Menilik Potensi Pergerakan IHSG di Pekan Rapat Dewan Gubernur BI

First Republic Bank melonjak 52,7% sebelum perdagangan sahamnya dihentikan karena volatilitas. Saham peer Western Alliance Bancorp juga dihentikan. Indeks perbankan S&P 500 naik 3,9% setelah mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak Juni 2020 di sesi sebelumnya. 

Meta Platforms Inc naik 5,8% setelah induk Facebook itu mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjaan dalam putaran kedua PHK massal. Saham Big Tech dan pertumbuhan besar lainnya seperti Apple, Alphabet Inc, dan Tesla naik antara 1% dan 4% pada awal perdagangan.

Saham perusahaan ride-hailing Uber Technologies Inc dan Lyft Inc masing-masing naik 7% dan 8,6%. Pengadilan negara bagian California menghidupkan kembali pemungutan suara yang memungkinkan layanan berbasis aplikasi memperlakukan pengemudi sebagai kontraktor independen daripada karyawan.

United Airlines Holdings Inc turun 6,2% setelah maskapai AS pada hari Senin memperkirakan kerugian tak terduga pada kuartal saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×