kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Indeks Utama Wall Street Tumbang Karena Angka PCE Lebih Tinggi Ketimbang Prediksi


Jumat, 24 Februari 2023 / 21:56 WIB
Indeks Utama Wall Street Tumbang Karena Angka PCE Lebih Tinggi Ketimbang Prediksi
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street merosot karena lonjakan belanja konsumen dan inflasi pada bulan Januari.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street Anjlok di perdagangan terakhir pekan ini. Indeks utama Wall Street merosot karena lonjakan belanja konsumen dan inflasi pada bulan Januari memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan sikap hawkishnya lebih lama.

Jumat (24/2) pukul 21.44 WIB, Dow Jones Industrial Average terjun 1,24% ke 32.731. Indeks S&P 500 melorot 1,42% ke 3.955. Sedangkan Nasdaq Composite melorot 1,75% ke 11.387.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atawa personal consumen expenditure (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, melonjak 0,6% bulan Januari 2023 setelah naik 0,2% pada bulan Desember 2022.

Dalam 12 bulan hingga Januari, indeks PCE melaju 5,4% setelah naik 5,3% pada Desember.

"Angka PCE ini, yang bagi saya merupakan angka vital, jelas menunjukkan bahwa Fed memiliki lebih banyak hal yang harus dilakukan. Sekarang Anda melihat kemungkinan kenaikan setengah dari 1% di bulan Maret," kata Phil Blancato, chief executive officer di Ladenburg Thalmann Asset  Management di New York kepada Reuters.

Baca Juga: Prediksi Suku Bunga The Fed Masih Jadi Pengaruh Utama Pergerakan IHSG Sepekan

Blancato mengatakan, pertempuran melawan inflasi belum rampung dan hal ini memicu volatilitas pasar saham.

Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melonjak 1,8% bulan lalu, kata Departemen Perdagangan AS. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan angka pengeluaran konsumen 1,3%.

Tiga indeks utama AS menuju penurunan mingguan meski ada rebound moderat pada hari Kamis. Dow Jones bahwa turun dalam empat pekan berturut-turut.

Setelah Januari yang kuat, pasar saham AS turun bulan ini. Banyak data ekonomi menambah kekhawatiran bahwa bank sentral AS mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi di periode yang lebih lama saat inflasi masih bandel dan pasar tenaga kerja tangguh.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.856 Jumat (24/2), BMRI, ESSA, TLKM Paling Banyak Net Buy Asing

Para pedagang berjangka m,emperkirakan bank sentral AS setidaknya akan mengerek suku bunga tiga kali lagi tahun ini. Para trader meramalkan bahwa tingkat suku bunga puncak akan mencapai 5,25%-5,5% pada bulan Juni.

Harga saham Megacap termasuk Tesla Inc, Amazon.com Inc dan Nvidia Corp turun sekitar 1,5% dan 2,8% dalam perdagangan premarket. Kenaikan yield US Treasury acuan tenor 10 tahun menjadi penyebab utama penurunan harga saham-saham pertumbuhan ini.

Secara terpisah, data penjualan rumah bulan Januari dan pembacaan terakhir sentimen konsumen Universitas Michigan untuk bulan Februari akan dirilis hari ini.

Serangkaian pembuat kebijakan Fed termasuk Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Presiden Fed Boston Susan Collins juga dijadwalkan untuk berbicara.

Baca Juga: Tengok Harga Saham GOTO dan BBCA, Beda Arah di Perdagangan Bursa Jumat (24/2)

Harga saham Boeing Co turun 3,2% setelah Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan produsen pesawat ini untuk sementara menghentikan pengiriman jet 787 Dreamliner.

Harga saham Warner Bros Discovery Inc turun 3,0% setelah melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan karena. Kerugian Warner Bros disebabkan oleh biaya terkait merger Warner Bros-Discovery.

Harga saham Goldman Sachs Group Inc tergelincir 0,7% setelah bank investasi ini memperkirakan potensi kerugian hingga US$ 2,3 miliar karena sengketa hukum, lebih dari US$ 2 miliar yang diperkirakan pada tahun 2021.

Harga saham Block Inc naik 5,0%. Perusahaan pembayaran ini memperlambat laju perekrutan tahun ini untuk mengendalikan biaya dan memberikan perkiraan optimistis untuk metrik keuntungan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×