Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 149,08 poin atau naik 3,26% ke level 4.716,40 pada hari Kamis (30/4). Dalam sepekan IHSG tercatat naik 2,67%.
Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, pada minggu ini pasar kembali positif akibat berita obat Covid-19. Hasil uji coba Gilead Sciences untuk obat virus korona menunjukkan setidaknya 50% pasien yang diobati dengan remdesivir selama lima hari membaik dan lebih dari setengahnya setelah dua pekan keluar dari rumah sakit.
Baca Juga: IHSG menguat 3,26% jadi 4.716,40 dalam sepekan, ini pemicunya
Ia bilang, apabila obat Covid 19 segera ditemukan maka pemulihan ekonomi dunia akan cepat dan mendorong pasar keuangan, termasuk naiknya pasar saham. “Perkembangan penelitian obat Gilead Sciences masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pekan depan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kontan (2/5).
Selanjutnya, rencana pembukaan dan pelonggaran lockdown di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) juga menjadi berita positif untuk pasar pada pekan ini. Setidaknya, 16 negara bagian AS berencana memulai kembali aktivitas bisnis.
Rencana pembukaan sebagian aktivitas ekonomi di Alaska, Georgia, South Carolina, Tennessee, Texas, dan lainnya menjadi sentimen positif. Di lain sisi, adanya pembukaan kembali ekonomi AS yang premature berpotensi menyebabkan terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan terpaksa ekonomi di Lockdown kembali.
“Faktor ini akan menjadi perhatian pasar dalam beberapa pekan ke depan apakah pembukaan ekonomi akan menyebabkan kenaikan kasus,” tambahnya.
Baca Juga: Ini 10 saham net buy investor asing dalam sepekan
Sementara itu, rilis data ekonomi menjadi pemberat pergerakan IHSG pada pekan ini. Rilis data PDB kuartal I AS mengalami kontraksi sebesar 4,8%, padahal sebelumnya pada kuartal IV- 2019 tumbuh 2,1%.
Kemudian, data Departemen Tenaga Kerja AS ada 3,84 juta orang mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu sehingga total enam minggu menjadi lebih dari 30 juta telah mengajukan tunjangan pengangguran.
Adapun, sejumlah sentimen lain penggerak IHSG pada pekan ini meliputi mulai rebound-nya harga minyak, rilis laporan keuangan emiten, dan sentimen positif The Fed yang mempertahankan suku bunga pada batas mendekati nol.
Dari dalam negeri, pasar saham pekan ini menguat lantaran ada kebijakan quantitative easing oleh Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, jumlah QE telah mencapai Rp 503,8 triliun dengan tambahan dari pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar Rp 117,8 triliun per Mei 2020.
Baca Juga: Prospek bisnis AKR Corporindo (AKRA) di tengah wabah virus corona
Hans menambahkan, penguatan IHSG juga diikuti aksi ambil untung pelaku pasar. Ia meramal, pasar berpeluang terkoreksi pada awal pekan depan, tetapi berpotensi menguat di akhir pekan.
Dalam hitungannya, level support sepekan IHSG berada di level 4.441 sampai 4.317 dan resistance di level 4.669 sampai 4.747. Ketika terjadi kenaikan, ia menyarankan pelaku pasar untuk tidak melakukan pembelian agresif, tetapi cenderung melakukan pembelian saham ketika terjadi koreksi atau pelemahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News