kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menjadi sentimen penggerak GBP/JPY daripada brexit


Senin, 03 Februari 2020 / 22:15 WIB
Virus corona menjadi sentimen penggerak GBP/JPY daripada brexit
ILUSTRASI. Virus corona menjadi sentimen penggerak GBP/JPY daripada brexit


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

Namun, di sisi lain, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di parlemen Jepang mengatakan bahwa mereka akan mengusulkan BoJ untuk mengeluarkan mata uang digital. Sekitar 70 anggota parlemen dari partai tersebut telah sepakat jika Yen digital diperlukan untuk menghadapi dampak jika Libra dari Facebook dan mata uang Yuan digital dirilis tahun ini.

“Jika nanti Yen digital dirilis, kondisi kebijakan keuangan yang memengaruhi suku bunga, harga aset, dan bank-bank tidak akan banyak berubah, meskipun mekanismenya bisa menjadi lebih rumit,” terang Nanang.

Baca Juga: Brexit kian dekat, GBP/USD masih tertekan

Pada perdagangan besok, Nanang menilai sentimen Brexit sudah tidak akan lagi cukup signifikan. Sentimen yang dinilai punya pengaruh besar adalah terkait virus Corona. Selain itu, pasar juga akan menanti serangkaian data ekonomi yang dirilis minggu ini, seperti rapat regular bank sentral Australia, dan non farm payroll Amerika Serikat.

Secara teknikal, setelah mengalami kenaikan di dua sesi perdagangan sebelumnya, di mana secara daily gagal tutup di atas moving 13, menjadikan ruang untuk kembali koreksi jangka pendek ke area 141.848. MACD yang berada di zona negatif, dan stochastic yang mulai bergerak landai, menjadikan ruang kenaikan lanjutan tertunda. Begitu juga indikator parabolik yang sudah berada di atas harga.

“Dengan kondisi tersebut, pasangan GBP-JPY akan kembali melemah pada perdagangan besok. Maka Sell akan menjadi opsi yang menarik dengan level resistance 142,857; 143,356; dan 143,608 sementara untuk level support 142,106; 141,854; dan 141,355,” tukas Nanang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×