kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Terseret pelemahan IHSG, analis rekomendasikan wait and see saham big caps


Sabtu, 01 Februari 2020 / 08:00 WIB
Terseret pelemahan IHSG, analis rekomendasikan wait and see saham big caps
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 4,87% dalam sepekan. Bahkan, pada perdagangan hari ini IHSG anjlok 1,94% ke level 5.940,04.

Ternyata, pelemahan IHSG dibarengi oleh pelemahan beberapa saham emiten blue chips. Sebut saja saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dalam sepekan melemah 4,85%. Hari ini bahkan saham BBCA terjun bebas 3,86% ke level Rp 32.400 per saham.

Pelemahan yang dialami saham PT Astra International Tbk (ASII) lebih dahsyat lagi. Hari ini, saham ASII melemah 4,15%. Bahkan, dalam sepekan saham ASII longsor 8,96%.

Baca Juga: BEI: Penurunan nilai transaksi harian karena kondisi global

Sama dengan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang hari ini melemah 3,3% ke level 7.950 per saham dan dalam sepekan melemah 2,75%.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, turunnya saham-saham blue chips dalam sepekan disebabkan oleh aksi profit taking.

“Selain faktor teknikal ada yang dalam tren penurunan, ada juga yang harganya sudah naik signifikan seperti BBCA. Jadi, terjadi profit taking dulu,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).

Melansir RTI, saham-saham blue chips seperti BBCA,UNVR,ASII, dilanda aksi jual bersih oleh investor asing dalam sepekan. UNVR misalnya, terjadi aksi net sell asing sebesar Rp 104,82 miliar selama sepekan.

Pada saham ASII, investor asing melepas kepemilikan di saham ASII sebanyak Rp 257,45 miliar.

Sukarno merekomendasikan untuk wait and see saham-saham big caps. “Biasanya sektor consumers atau safe haven bisa jadi pilihan. Tetapi untuk saat ini, sepertinya sulit untuk memilah sektor yang mampu bertahan,” sambungnya.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan, turunnya beberapa saham blue chips juga berkaitan dengan kinerja sepanjang 2019. UNVR misalnya, pada kuartal III-2019 membukukan laba bersih Rp 9,08 triliun atau turun 18,61% dari tahun lalu.

Lebih lanjut, ia merekomendasikan untuk mencermati saham-saham yang sudah menyentuh titik support-nya, misalkan ASII, TLKM, UNVR.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×