kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Terseret pelemahan IHSG, analis rekomendasikan wait and see saham big caps


Sabtu, 01 Februari 2020 / 08:00 WIB
Terseret pelemahan IHSG, analis rekomendasikan wait and see saham big caps
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Menurutnya, ketika saham-saham blue chips ini mengalami rebound, maka akan berpengaruh besar pada IHSG secara keseluruhan.

“Yang bisa mulai dilirik minggu depan seperti ASII dan TLKM dan menurut saya cocoknya untuk beli bukan untuk selling. Sedangkan perbankan hold dulu,” ujar Liza saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/1).

Selain itu, investor juga bisa mulai mencermati saham-saham konstruksi. Sebab, emiten konstruksi sudah mulai menerima pembayaran dari tahun lalu dan diharapkan dapat menyehatkan cash flow.

Baca Juga: Simak rekomendasi sektor saham pilihan analis di tengah kekhawatiran virus corona

Investor juga bisa mencermati emiten-emiten yang terpengaruh oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, seperti emiten farmasi yang bergantung pada impor.

Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, turunnya saham-saham big caps disebabkan oleh kaburnya dana asing. Dus, ia merekomendasikan investor untuk wait and see terlebih dahulu.

Secara teknikal, lanjut William, saat ini IHSG telah berada di pola triple top yang merupakan pola penurunan. Sehingga, IHSG masih memiliki potensi untuk menurun lebih dalam.

Untuk masuk ke saham-saham big caps, William menyarankan agar investor menunggu asing untuk masuk ke pasar saham terlebih dahulu.

“Tunggu asing untuk buyback. Hari ini kelihatan panik sekali karena net sell tercatat Rp 1 triliun lebih,” terang William kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).

Memang, hari ini jumlah dana asing yang kabur dari pasar saham domestik mencapai Rp 1,75 triliun di pasar reguler. Jika diakumulasikan selama sepekan, asing sudah menjual kepemilikannya di saham domestik sebesar Rp 2,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×