Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Dia menjelaskan,sejauh ini, pada Januari-Februari 2019 trafik di jalan tol milik Jasa Marga naik cukup signifikan namun penurunan terjadi pada Maret 2019 sejak warga negara Indonesia resmi positif Covid-19.
Dengan risiko penurunan tersebut, Adri mengatakan Jasa Marga akan melakukan efisiensi untuk memperkuat likuiditas. Termasuk di dalamnya efisiensi operasional expenditure (opex) dan penundaan capital expenditure (capex).
Baca Juga: Cegah covid-19, transportasi di Jabodetabek dibatasi
"Fokus kita saat ini memperkuat likuiditas sehingga kita akan lakukan efisiensi opex dan penundaan capex jika diperlukan, sumber dana alhamdulillah masih cukup baik tapi kita perlu memperkuat likuiditas terlebih dahulu," imbuhnya.
Jasa Marga juga masih akan melihat kondisi pasar untuk mencari pendanaan sebesar Rp 5 triliun. Tadinya, di semester I-2020 ini Jasa Marga berencana mencari pendanaan melalui step up coupon bond sebesar Rp 1 triliun dengan underlying Jasa Marga Bali Tol, Kik-EBA Syariah sekitar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun dan obligasi global ataupun domestik sekitar US$ 300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News