kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Kinerja SIDO Menurun pada Semester I-2025, Ini Penyebabnya


Jumat, 01 Agustus 2025 / 17:52 WIB
Kinerja SIDO Menurun pada Semester I-2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) catat penurunan kinerja selama semester I 2025.

Melansir laporan keuangannya, Kamis (31/7/2025), SIDO mencatat penurunan laba bersih sebesar 1,31% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 600,46 miliar dari Rp 608,49 miliar.

Seiring dengan penurunan tersebut, penjualan SIDO juga ikut menyusut 3,57% YoY dari sebelumnya Rp 1,89 triliun menjadi Rp 1,82 triliun.

Bila dibedah, seluruh segmen penjualan SIDO kompak mengalami penurunan. Misalnya, produk farmasi yang semula terjual terjual Rp 66,19 miliar semester I 2024, berkurang menjadi Rp 62,85 miliar.

Ini juga terjadi pada penjualan jamu herbal dan suplemen, dari semula Rp 1,11 triliun menjadi Rp 1,07 triliun. Begitu pula pada produk makanan dan minuman SIDO yang terjual Rp 686,48 miliar dari setahun sebelumnya Rp 716,70.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Catat Laba dan Penjualan Turun pada Semester I 2025

Mengenai beban pokok penjualan, SIDO mencatat pengurangan menjadi Rp 787,73 miliar dari Rp 792,88 miliar di semester I 2024.

Direktur Utama SIDO, David Hidayat menilai, lesunya kinerja SIDO memang sejalan dengan gerak konsumsi domestik.

“Penurunan tersebut dikarenakan pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik selama semester pertama 2025,” terang David saat ditanya Kontan, Jumat (1/8/2025).

Untuk menambalnya, SIDO kata dia akan memperkuat penetrasi produk baru dan unggulan. Selain itu, SIDO juga akan meningkatkan efisiensi biaya serta ekspansi ke pasar internasional.

Adapun saat ini, SIDO telah mendistribusikan produk unggulannya seperti Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G! ke lebih dari 30 negara. Pasar terbesarnya ialah Malaysia, Nigeria, dan Filipina. 

Baca Juga: SIDO Akan Perluas Pasar Ekspor dan Diversifikasi Produk, Simak Rekomendasi Analis

SIDO tengah mengembangkan pangsa pasarnya di sejumlah wilayah mulai dari Indochina, Semenanjung Arab, dan Afrika. “Secara paralel, kami juga menambah portfolio product untuk pasar internasional,” jelasnya.

Adapun saat ini, lanjut David, fokus ekspansi SIDO ialah mengakselerasi pertumbuhan volume penjualan lewat perluasan dan distribusi di toko modern (modern trade) dan toko tradisional (general trade), peluncuran produk-produk baru yang menyasar konsumen muda yang sadar kesehatan, dan ekspansi ekspor.

David mengungkap, SIDO telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 150-175 miliar. Capex ini dialokasikan untuk pemeliharaan peralatan atau fasilitas produksi, serta pengembangan digitalisasi operasional dan pemasaran. Dari anggaran tersebut, SIDO telah menyerap sebesar Rp 21 miliar.

Dengan demikian, SIDO membidik pertumbuhan penjualan dan laba bersih lebih dari 5% YoY hingga akhir tahun 2025.

Baca Juga: Kinerja SIDO Lesu pada Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×