Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengoperasi jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengatakan penyebaran Covid-19 bakal menekan kinerja mereka. Dus perusahaan pelat merah ini akan melakukan efisiensi untuk tetap mencapai target kinerja 2020.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menjelaskan, akibat Covid-19 trafik jalan tol bisa mengalami penurunan dan terdapat penundaan konstruksi di beberapa tempat.
Baca Juga: Market cap IDX BUMN20 tergerus Rp 616,68 triliun, ini 10 saham yang anjlok terdalam
Mengingat sebagai perusahaan pengoperasian jalan tol, sumber utama pendapatan Jasa Marga berasal dari jalan tol yang telah bisa dioperasikan.
Adri menambahkan, saat ini sudah ada beberapa ruas yang progres pembangunannya sudah di atas 90%, namun saat ini manajemen masih memantau penyelesaiannya.
Berdasarkan catatan Kontan, sejatinya di akhir semester I-2020 ini dua ruas tol baru ditargetkan bisa beroperasi. Dua ruas tersebut adalah Tol Cinere-Serpong dan Tol Kunciran-Cengkareng.
Meski demikian, Jasa Marga belum akan merevisi target kinerja. Perusahaan pelat merah tersebut menargetkan tahun ini earning before interest tax, depreciation amortization (Ebitda) naik 15% dari realisasi tahun lalu.
Baca Juga: IHSG menguat lebih dari 1% hingga akhir perdagangan sesi I Jumat (3/4)
"Sampai saat ini Jasa Marga belum merevisi target kinerja, pencapaian bergantung berapa lama kondisi Covid-19 ini terjadi karena traffic turun dan terdapat penundaan konstruksi di beberapa tempat," jelas Adri kepada Kontan, Jumat (3/4).
Dia menjelaskan,sejauh ini, pada Januari-Februari 2019 trafik di jalan tol milik Jasa Marga naik cukup signifikan namun penurunan terjadi pada Maret 2019 sejak warga negara Indonesia resmi positif Covid-19.
Dengan risiko penurunan tersebut, Adri mengatakan Jasa Marga akan melakukan efisiensi untuk memperkuat likuiditas. Termasuk di dalamnya efisiensi operasional expenditure (opex) dan penundaan capital expenditure (capex).
Baca Juga: Cegah covid-19, transportasi di Jabodetabek dibatasi
"Fokus kita saat ini memperkuat likuiditas sehingga kita akan lakukan efisiensi opex dan penundaan capex jika diperlukan, sumber dana alhamdulillah masih cukup baik tapi kita perlu memperkuat likuiditas terlebih dahulu," imbuhnya.
Jasa Marga juga masih akan melihat kondisi pasar untuk mencari pendanaan sebesar Rp 5 triliun. Tadinya, di semester I-2020 ini Jasa Marga berencana mencari pendanaan melalui step up coupon bond sebesar Rp 1 triliun dengan underlying Jasa Marga Bali Tol, Kik-EBA Syariah sekitar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun dan obligasi global ataupun domestik sekitar US$ 300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News