Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir semua emiten miliki taipan Prajogo Pangestu maupun yang terafiliasi dengannya telah merilis laporan kinerja. Hasilnya bervariasi, tetapi mayoritas mencetak pertumbuhan yang positif.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), misalnya, pendapatannya naik tetapi laba bersihnya turun pada semester I-2025. Melansir laporan keuangan per Juni 2025, CUAN pendapatan sebesar US$ 462,11 juta.
Raihan tersebut meningkat 49,22% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 309,69 juta. Secara operasional, laba usaha CUAN mengalami koreksi 19,63% YoY menjadi US$ 41,08 juta.
Laba neto yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk CUAN mencapai US$ 1,94 juta, yang melorot 93,43% secara tahunan dari US$ 29,57 juta per Juni 2024.
Nasib serupa juga dialami oleh PT Petrosea Tbk (PTRO). Di mana, pendapatan PTRO meningkat 10,41% YoY menjadi US$ 351,11 juta, tetapi laba bersihnya turun 18,18% YoY menjadi US$ 1,08 juta.
Baca Juga: Catat Rugi Investasi Rp 1,82 Triliun di Semester I 2025, Cek Rekomendasi Saham SRTG
Jika dicermati tertekannya kedua bottom line kedua emiten itu sebabkan oleh meningkatnya sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan CUAN saja naik 70,27% YoY menjadi US$ 414,18 juta.
Namun kinerja positif ditorehkan oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). TPIA berhasil membalikan rugi bersih menjadi laba bersih sebesar US$ 1,27 miliar di semester I-2025.
Dari sisi top line, pendapatan emiten petrokimia terintegrasi ini mencapai US$ 2,92 miliar. Raihan itu melesat 237,70% secara tahunan dari US$ 866,49 miliar per Juni 2024.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga mencetak pertumbuhan kinerja yang positif. BREN meraup pendapatan sebesar US$ 300,07 juta atau tumbuh 3,45% secara tahunan.
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BREN melonjak 12,96% secara tahunan menjadi US$ 65,46 juta per Juni 2025 dari US$ 57,95 juta per Juni 2024.
Terakhir PT Barito Pacific Tbk (BRPT) meraup pendapatan US$ 3,22 miliar, yang melesat 178,52% YoY di semester I-2025. Pada periode yang sama di 2024, BRPT mengantongi pendapatan US$ 1,15 miliar.
Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BRPT mencapai US$ 539,82 juta paruh pertama 2025. Raihan ini meroket 1.464,89% YoY dari US$ 34,49 juta.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu menjelaskan pertumbuhan laba terutama didorong oleh keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (ACE) pada April 2025, yang menghasilkan pencatatan bargain purchase accounting.
“Peningkatan operasional pada segmen energi terbarukan dan kimia dengan pengelolaan modal membantu kami mengimbangi tantangan eksternal dan memperkuat rencana pertumbuhan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/7).
Tim Riset Trimegah Sekuritas memproyeksikan nilai ekuitas sebesar US$ 25,9 miliar untuk segmen bisnis energi terbarukan, termasuk aset yang sudah ada serta proyek dalam pipeline sebesar 1,3 GW.
“Nilai yang dapat diatribusikan kepada BRPT setelah penyesuaian kepemilikan saham adalah US$ 16,8 miliar,” tulisnya dalam riset yang dirilis pada 30 Juli 2025.
Untuk segmen petrokimia, BRPT memproyeksikan valuasi sebesar US$ 1,9 miliar untuk TPIA. Untuk proyek Aster sebesar US$ 1,6 miliar dan US$ 295 juta untuk proyek Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).
Lebih lanjut, Trimegah Sekuritas merekomendasikan beli BRPT dengan target harga di Rp 3.700 per saham. Hingga akhir perdagangan Jumat (1/8), BRPT ditutup menguat 2,28% ke posisi Rp 2.690 per saham.
Baca Juga: Kinerja Medco Energi Internasional (MEDC) Menurun, Simak Rekomendasi Analis
Selanjutnya: Lautan Luas (LTLS) Gelar Ekspansi dan Mengejar Pertumbuhan Hingga 12% pada 2025
Menarik Dibaca: Vasanta Lanjutkan Proyek Hunian Casacomo di Depok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News