Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) berniat membiayai kembali utang alias refinancing. TBIG akan merilis obligasi global sekitar US$ 350 juta melalui anak usahanya, TBG Global Pte Ltd.
TBIG menjamin surat utang ini tanpa syarat dan tak dapat ditarik kembali. Surat utang tersebut mengganjar suku bunga 5,25% dengan masa jatuh tempo hingga tahun 2022. Obligasi TBIG akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX).
Helmi Yusman Santoso, Direktur Keuangan TBIG, mengatakan, surat utang berdenominasi dollar AS memiliki likuiditas lebih baik ketimbang rupiah. "Kalau dirupiahkan, surat utang tersebut bernilai sekitar Rp 4,3 triliun. Dengan jumlah sebanyak itu, di Indonesia agak susah penyerapannya," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (5/2).
Penawaran surat utang TBIG ditutup pada 10 Februari 2015. Jumlah bersih yang diterima dari penerbitan surat utang setelah dikurangi biaya sekitar US$ 345,3 juta. TBIG berencana memakai dana obligasi untuk membayar sejumlah utang.
Pertama, membayar kembali utang berdasarkan perjanjian pinjaman revolving pada 21 November 2014 senilai US$ 300 juta. Kedua, TBIG akan memakai sisa dana obligasi untuk membayar utang berdasarkan fasilitas pinjaman revolving senilai US$ 300 juta yang jatuh tempo pada November 2015 mendatang.
Per 30 September 2014, total pinjaman bruto TBIG beserta seluruh anak usahanya Rp 14,8 triliun atau US$ 1,2 miliar. Sedangkan kas dan setara kas TBIG mencapai Rp 578,9 miliar yang setara US$ 47,4 juta. Hingga kuartal III-2014, TBIG telah melakukan pembayaran kembali sejumlah utang dari debt programme dan obligasi grup dalam mata uang rupiah serta pinjaman grup yang timbul sejak 30 September 2014 sampai 3 Februari 2015.
Dengan demikian, setelah penerbitan surat utang ini, total utang bruto TBIG mencapai Rp 16 triliun atau US$ 1,31 miliar. Sedangkan kas dan setara kas operator menara telekomunikasi ini Rp 1,7 triliun atau US$ 139,9 juta. Meski untuk refinancing, Kepala Riset Trimegah Securities, Sebastian Tobing menilai positif obligasi TBIG. Emiten ini masih memiliki ruang cukup untuk ekspansi ke depan. "Secara historis, obligasi TBIG selalu direspons positif," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News