Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menggelar penawaran umum obligasi berkelanjutan II tahap III tahun 2017. Nilai pokok obligasi tahap ini sebesar Rp 700 miliar. Fitch mengganjar obligasi berkelanjutan II tahap III TBIG ini dengan peringkat AA- (doble A minus).
Ini adalah bagian dari obligasi berkelanjutan II TBIG dengan total target dana Rp 5 triliun. Untuk tahap ketiga, TBIG menawarkan obligasi bertenor tiga tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% per tahun.
TBIG telah merilis obligasi berkelanjutan II tahap I pada tahun 2016 dengan nilai Rp 230 miliar. Pada tahun 2017, TBIG menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II dengan nilai Rp 700 miliar.
Artinya, TBIG masih memiliki plafon penerbitan obligasi sebesar Rp 3,37 triliun. "Saat ini sedang bagus untuk market IDR bond. Nanti refinancing pinjaman untuk bayar loan dollar kami," terang Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG kepada KONTAN, Rabu (30/8).
Masa penawaran umum obligasi ini berlangsung pada 11-13 September 2017. Tanggal pencatatan obligasi di BEI pada 20 September 2017. Jumlah pokok obligasi ini bisa berkurang sehubungan dengan pembelian kembali atau buyback sebagai pelunasan obligasi.
TBIG akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan obligasi ini setelah dikurangi biaya emisi, untuk membayar sebagian kewajiban keuangan PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP), entitas anak perusahaan. SKP memiliki fasilitas pinjaman revolving seri B dalam facility agreement senilai US$ 1 miliar yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd sebagai agen. Per 30 Juni 2017, kewajiban keuangan SKP dalam fasilitas B tercatat sebesar US$ 90,29 juta.
Dengan membayar fasilitas pinjaman revolving seri B kepada kreditur, kewajiban SKP dianggap lunas. Sebagai catatan, kewajiban tersebut dalam bentuk dollar AS. Maka, dana hasil penerbitan obligasi akan dikonversi dalam mata uang dollar AS.
Pada tanggal 30 Juni 2017, perusahaan dan entitas anak mempunyai liabilitas seluruhnya berjumlah Rp 23,25 triliun. Utang yang akan jatuh tempo dalam tiga bulan ini adalah sebesar US$ 396,72 juta, yang terdiri dari saldo fasilitas pinjaman revolving B dalam facility agreement US$ 1 miliar dan saldo dalam facility agreement revolving facility US$ 200 juta.
Dalam aksi koporasi ini, TBIG menunjuk PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News