kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.383   -11,00   -0,07%
  • IDX 6.584   -61,54   -0,93%
  • KOMPAS100 978   -11,72   -1,18%
  • LQ45 767   -8,90   -1,15%
  • ISSI 201   -2,20   -1,08%
  • IDX30 398   -3,61   -0,90%
  • IDXHIDIV20 479   -4,45   -0,92%
  • IDX80 111   -1,21   -1,08%
  • IDXV30 117   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 131   -1,60   -1,20%

Surplus neraca dagang tak mampu menolong rupiah


Selasa, 15 September 2015 / 17:51 WIB
Surplus neraca dagang tak mampu menolong rupiah


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah kian terpuruk. Posisinya kini menembus level psikologis Rp 14.400. Sajian data neraca perdagangan yang positif tidak juga mampu mendongkrak valuasi mata uang Garuda ini.

Di pasar spot, Selasa (15/9) nilai tukar rupiah di hadapan USD merosot 0,53% ke level Rp 14.408 dibanding hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah rupiah sejak 1998 silam. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah merunduk 0,34% di level Rp 14.371.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank BNI mengatakan meski neraca perdagangan Agustus 2015 mencatatkan surplus namun itu tidak sebesar surplus Juli 2015 lalu. Mengempisnya nilai surplus neraca perdagangan semakin mengempiskan kepercayaan pelaku pasar terhadap rupiah.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Selasa (15/9), neraca perdagangan Agustus 2015 surplus US$ 433,8 juta dengan kenaikan impor dan ekspor yang beriringan. Namun level surplus ini di bawah Juli 2015 yakni US$ 1,33 miliar. "Selain itu impor juga masih tinggi bahkan lebih tinggi dari ekspor," papar Trian.

Tercatat di Agustus 2015 impor Indonesia naik 21,69% menjadi US$ 12,27 miliar. Sedangkan ekspor merangkak naik 10,79% ke level US$ 12,7 miliar.

Dari sisi eksternal, merosotnya kembali bursa China ikut menekan kepercayaan pasar terhadap aset berisiko di Asia seperti rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×