Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah kembali loyo, menyentuh level terendah Senin (14/9). Pelemahan rupiah pun diprediksi masih akan berlanjut Selasa (15/9) besok.
Head of Research NH Korinco Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan sejumlah sentimen negatif masih akan membayangi nilai tukar rupiah. Sehingga, apabila rupiah mengalami penguatan, maka akan terbatas.
Tren melemahnya harga minyak mentah di pasar global akan menahan tekanan laju dollar AS di pasar valas global yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. "Akibatnya, rupiah akan kembali melemah," tutur Reza.
Selain itu, belum adanya kejelasan atas hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, the Fed juga akan berimbas terhadap volatilitas nilai tukar rupiah. The Fed sendiri menjadwalkan pertemuan pada Selasa (15/9) pukul 12.00 waktu setempat.
"Tetap cermati sentimen yang akan dirilis di mana dapat berimbas negatif terhadap laju rupiah. Laju rupiah Selasa (15/9) akan di bawah target resisten Rp 14.315," ujar Reza.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri memperkirakan rupiah akan berkisar Rp 14.306-Rp 14.360 per dollar AS. Menurut dia, rupiah akan tertekan akibat sentimen dari luar negeri. Pasar juga akan mengantisipasi pengumuman hasil rapat the Fed.
"Dari dalam negeri kami harap data neraca perdagangan yang kemungkinan masih positif akan menopang pergerakan rupiah," ujar Rully.
Hari ini, di pasar spot rupiah kembali ke level Rp 14.333 per dollar AS atau melemah 0,08% dari sebelumnya Rp 14.322 per dollar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News