Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) sudah terdongkrak 29,73% secara year to date. Sedangkan pada perdagangan Jumat (1/7) ini, MDLN ditutup di harga Rp 96 setelah merosot 5,88%.
Saham MDLN pun memerah 8,57% dalam seminggu terakhir. Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, pergerakan saham MDLN sempat menguat signifikan berkat sentimen dari kinerja positif pada kuartal pertama.
Namun saat ini gerak saham MDLN masuk pada fase koreksi. Level support terdekat berada di harga Rp 92.
"Perlu dipertimbangkan bahwa apabila pergerakan harga masih melemah di bawah 92, maka ada potensi berlanjut koreksi," kata Ivan saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (1/7).
Baca Juga: Saham Bumi Resources (BUMI) Bergejolak, Intip Rekomendasinya
Menurut Ivan, properti termasuk sektor yang sensitif terhadap kebijakan suku bunga. Oleh sebab itu, Ivan pun menyarankan wait and see terlebih dulu atau mempertimbangkan trading spekulatif dengan target profit terbatas secara jangka pendek.
"Perlu dicermati kebijakan Bank Indonesia terkait suku bunga ke depan serta kinerja emiten ke depannya," imbuh Ivan.
Senada, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei juga menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terlebih dulu terhadap saham MDLN. Investor bisa menunggu dan mencermati laporan kinerja kuartal kedua.
Jono bilang, hal itu bertujuan untuk mengukur konsistensi MDLN dalam mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas. Dari sisi penjualan, MDLN memiliki prospek pertumbuhan yang akan didukung oleh segmen residensial alias rumah tapak.
Terutama dari township MDLN di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur. Sejalan dari kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang masih mendukung untuk segmen rumah tapak.
Baca Juga: Mencermati Prospek Saham-saham dengan Pemegang Publik Terbanyak
"Hal ini juga tercermin dari kinerjanya selama tahun 2021 dan kuartal I 2022," ujar Jono.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menambahkan, pada semester kedua 2022 ini MDLN bisa mendapatkan sentimen positif dari perekonomian Indonesia yang masih terbilang stabil. Tantangan datang dari tingkat inflasi yang berpotensi menurunkan daya beli calon pembeli properti.
Kesuksesan MDLN membalikkan kinerja dari rugi ratusan miliar menjadi laba di atas 50 miliar menunjukkan kinerja positif yang berpotensi berlanjut pada sisa tahun ini.
"Menurut saya MDLN masih berpeluang besar meningkatkan kinerjanya," sebut William.
