Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten mencatat kepemilikan saham publik dengan nilai besar. Namun tidak semua emiten yang sahamnya banyak dimiliki publik berasal jajaran saham big caps.
Mengutip Bloomberg, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dikempit publik mencapai 115,35 miliar dan menjadi yang terbesar di BEI. Bahkan nilai tersebut lebih besar emiten dengan kapitalisasi terbesar di BEI, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang hanya 55,32 miliar.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengingatkan jumlah saham BUMI juga karena ada konversi utang ke saham yang dilakukan perseroan.
"Meskipun harga batubara sedang baik bisa meningkatkan pendapatan BUMI dan saham yang beredar luar biasa besar, perlu dana yang besar untuk bisa meningkatkan harga saham BUMI," jelas dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/6).
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Genjot Produksi Batubara di Semester II-2022, Ini Penyebabnya
Sementara, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai volatilitas saham BUMI akhir-akhir ini sangat cocok untuk trader yang berani untuk mengambil risiko tinggi.
Dia bilang untuk investor yang cenderung menyimpang untuk jangka panjang perlu mencermati lagi kelanjutan program restrukturisasi yang dilakukan BUMI untuk menekan Debt Equity Ratio (DER).
"Untuk investor yang cocok investasi jangka panjang di atas satu tahun, mencari saham selain BUMI, salah satunya bisa dari IDX30 atau luas lagi LQ45," jelasnya.
Mengutip data RTI, DER BUMI per 31 Maret 2022 senilai -773,07%. Sementara, Price Earnings Ratio (PER) sebesar 3,11 kali dan Price Book Value Ratio (PBVR) -1,22 kali.
Di bawah BUMI ada saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT MNC Land TBk (KPIG). Secara prospek, Wawan menilai keduanya memiliki prospek yang menarik. Apa lagi saham telekomunikasi cenderung defensif.
Kemudian ada saham PT Hanson International Tbk (MYRX) yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro. Setidaknya, ada 78,33 miliar saham yang nyangkut dipegang masyarakat.
Baca Juga: Konversi OWK Rp 486 Miliar, Bumi Resources (BUMI) Akan Terbitkan 6,07 Miliar Saham
Untuk saham yang nyangkut ini, Wawan menyarankan untuk investor yang ingin keluar bisa mengajukan transaksi di pasar negosiasi. Namun, investor perlu siap harus melepas di harga yang lebih rendah.
Meskipun jumlah kepemilikan publik saham BBCA, TLKM, BMRI dan ASII masih kalah dari saham di atas. Baik Nafan dan Wawan senada keempat saham ini punya prospek dan kinerja yang baik.
"Balik lagi untuk prospek kinerja dan menyesuaikan laporan keuangan, jadi valuasinya akan ada penyesuaian sehingga kalau rasionya semakin menarik sehingga investor akan melakukan akumulasi," kata Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News