kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Simak prediksi pergerakan rupiah di pekan ini


Senin, 26 Oktober 2020 / 08:35 WIB
Simak prediksi pergerakan rupiah di pekan ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mencatatkan penguatan 0,26% dalam sepekan lalu. Pada perdagangan Jumat (23/10) rupiah bergerak flat dan ditutup di level Rp 14.660 per dolar Amerika Serikat (AS). Untuk pekan depan, rupiah diperkirakan akan bergerak cenderung volatil.

Penguatan rupiah dalam sepekan kemarin juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI) setelah rupiah berhasil naik 0,19%. Padahal pada perdagangan Jumat (23/10), mata uang Garuda di kurs Jisdor turun ke level Rp 14.738 per dolar AS atau melemah 0,27%. 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, penguatan rupiah dalam sepekan lalu tidak terlepas dari volatilitas dolar AS dalam seminggu terakhir. Dolar AS dalam sepekan kemarin tercatat cenderung melemah.

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,17% dalam sepekan, diprediksi sideway dan melemah pekan depan

“Pelemahan dolar AS didorong oleh harapan pasar terhadap stimulus AS seiring ada pernyataan optimistis dari ketua DPR AS dan Donald Trump sehingga beri efek positif terhadap rupiah,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).

Faisyal menambahkan, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh data ekonomi di negara maju yang sudah memberi sinyal positif seperti data ekonomi dari China, Jerman, dan negara Eropa lainnya. Sentimen lainnya yang juga mendorong penguatan rupiah adalah adanya pengesahan stimulus dari Food and Drug Administration (FDA) untuk menangani virus corona. 

Sementara pada pekan ini, kondisi berbalik akan dihadapi oleh rupiah. Faisyal memperkirakan rupiah akan memiliki volatilitas yang cukup besar. Pasalnya pada pekan ini akan ada kelanjutan pemilihan presiden AS. Pasar disebut akan menantikan dan mengamati perkembangan dari pilpres tersebut.

Baca Juga: Rupiah pekan depan diprediksi bergerak volatil, berikut sentimen pendorongnya

“Jika Joe Biden menang, mungkin akan membuat rupiah menguat karena ada peluang dolar melemah di balik kebijakan kenaikan pajak korporasi dari partai Demokrat. Serta rencana partai Demokrat yang akan meluncurkan paket stimulus Covid-19,” tutup Faisyal.

Selanjutnya: Bergerak flat pada Jumat (23/10), kurs rupiah menguat 0,26% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×