kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,33   6,87   0.75%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen The Fed Membuat Bitcoin Terkoreksi Lebih dari 5% Sepekan Terakhir


Jumat, 28 Januari 2022 / 20:20 WIB
Sentimen The Fed Membuat Bitcoin Terkoreksi Lebih dari 5% Sepekan Terakhir
ILUSTRASI. Bitcoin. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ketiga bulan Januari rupanya masih belum jadi periode yang baik bagi Bitcoin. Merujuk Coinmarketcap, pada Jumat (28/1) pukul 19.45 WIB, Bitcoin berada di level US$ 36.249 per BTC. Dalam seminggu terakhir, level tersebut telah terkoreksi 5,26%.

Luno dan Arcane Research dalam riset mingguannya yang dirilis Jumat (28/1), menyebutkan koreksi yang dialami Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir dikarenakan sebagian besar pasar keuangan lain pun juga tengah berada di kondisi yang terpuruk. Sepanjang bulan Januari ini, situasi pasar modal cukup kacau, dengan Nasdaq yang mencatatkan kinerja terburuknya sejak 16 Maret 2020.

“Secara keseluruhan, aksi jual aset besar-besaran ini tampaknya disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian makro. Ketidakpastian pasar yang semakin meluas ini telah mengakibatkan naiknya korelasi bitcoin dengan pasar saham, yang bertolak belakang dengan narasi bitcoin sebagai emas aset digital,” tulis Luno dan Arcane Research dalam risetnya.

Sementara itu, Luno dan Arcane Research mengatakan, pada pertengahan tahun 2021, Bitcoin mengalami periode konsolidasi panjang di antara US$ 30.000 - US$ 40.000 per BTC yang berlangsung selama hampir tiga bulan. Dengan ketidakpastian ekonomi makro saat ini, maka kecil kemungkinan bahwa periode konsolidasi kali ini akan terjadi berkepanjangan.

Menurutnya, Bitcoin kini menemukan support di angka US$ 32.500, namun level support penting di US$ 31.500 dan US$ 29.000 masih belum diuji. Sementara itu, Bitcoin setelah menembus level US$ 37.500 membuat angka tersebut berbalik menjadi resistance. 

Baca Juga: Efek The Fed Memudar, Harga Bitcoin, Shiba Inu, dan Kripto Lain Bangkit Lagi

Namun US$ 40.000 masih menjadi level resistance yang penting. Jika berhasil menembus angka US$ 40.000, maka kemungkinan besar akan terjadi pembalikan tren untuk pergerakan Bitcoin.

Mengenai pergerakan pasar di minggu ketiga Januari 2022, Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, secara keseluruhan, pasar modal dan kripto masih belum menunjukkan perubahan tren yang signifikan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh  faktor makro global - salah satunya seperti kenaikan suku bunga The Fed (Federal Reserve System) di AS. 

Jay menambahkan, saat ini, pasar kripto sedang dalam keadaan extreme fear dikarenakan tingginya volatilitas sebagian besar aset kripto. Tentunya, hal ini menimbulkan keraguan di kalangan investor baru aset kripto. 

“Namun, secara historis, Bitcoin selalu menunjukkan kinerja serta pemulihan tren harga sebagai ‘penghargaan’ bagi para HODLer aset kripto yang gigih dan percaya terhadap kelebihan fundamental Bitcoin sebagai aset dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×