kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah Saham Blue Chip Ini Jadi Pemberat IHSG, Cek Valuasi dan Rekomendasi Analis


Minggu, 18 Agustus 2024 / 15:44 WIB
Sejumlah Saham Blue Chip Ini Jadi Pemberat IHSG, Cek Valuasi dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat papan digital pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/7/2024). Di tengah menguat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejumlah saham keping biru alias blue chip justru mengalami tekanan.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah menguat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejumlah saham keping biru alias blue chip justru mengalami tekanan. Bahkan menjadi pemberat langkah IHSG untuk terus menguat. 

Hingga akhir perdagangan Jumat (16/8), IHSG ditutup menguat 0,3% atau naik 22,58 poin ke level 7.432,09. Secara year to date (ytd), IHSG sudah meningkat 2,19%. 

Namun koreksi pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sudah menggerus IHSG sebesar 115,55 poin. Sepanjang 2024 hingga Jumat (16/8), TLKM sudah ambles 25,06%. 

Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing Selama Sepekan di Tengah Kenaikan IHSG

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sudah anjlok 25,63% secara ytd turut menekan IHSG sebesar 85,77 poin. Kemudian ada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menggerus IHSG sebesar 68,48%. 

 

Lalu ada saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Astra International Tbk (ASII) yang masing-masing menggerus IHSG sebesar 45,08 dan 31,46 poin sepanjang tahun berjalan ini. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menjelaskan secara umum penurunan harga saham blue chip itu disebabkan oleh faktor fundamental, dari sisi kinerja yang di bawah ekspektasi. 

Misalnya, TLKM yang berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 2,47% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 75,29 triliun per Juni 2024. Namun laba bersih TLKM turun 7,80% YoY menjadi Rp 11,76 triliun. 

Baca Juga: Net Buy Asing Tembus Rp 2,63 Triliun Sepekan, Saham Big Cap Perbankan Banyak Diburu

"Atau ada asumsi prospek pelaku pasar yang dinilai bisa membuat kinerja turun ke depannya. Selain itu ada juga faktor valuasi dan teknikal yang sudah terlalu tinggi," kata Sukarno kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Direktur Reliance Sekuritas Reza Priyambada menambahkan secara kinerja cenderung bervariatif pertumbuhannya sehingga berimbas ke pergerakan harga sahamnya. 

Seperti, ASII kinerja semesteran mengalami penurunan seiring penurunan penjualan kendaraan dan alat berat. BUKA yang top line-nya tumbuh, tetapi bottom line turun karena biaya operasional yang tinggi. 

Namun penurunan harga sahamnya membuat valuasi sejumlah emiten blue chip itu sudah tergolong murah. Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai TLKM dan ASII sudah sangat murah. 

Cheril bilang keduanya berada di bawah minus dua standar deviasi Price Earning (PE) lima tahun terakhir. Meski begitu, saham pilihan dia jatuh pada ASII dan BBRI karena hanya terimbas sentimen negatif jangka pendek. 

Baca Juga: Asing Banyak Menjual Saham-Saham Ini Saat IHSG Menguat pada Jumat (16/8)

"ASII karena persaingan yang sengit dengan kendaraan listrik yang ekonomis dan penurunan daya beli. Sedangkan BBRI tertekan suku bunga tinggi karena portofolio-nya dominan UMKM," jelasnya. 

Dalam hitungan Cheril, target harga ASII ada di Rp 5.600 dan batas stop loss di Rp 4.500. Kemudian target harga BBRI di level Rp 6.000 per saham, dengan batas stop loss Rp 4.500. 

Sementara, Sukarno bilang TLKM, BBRI, ASII, SMGR secara valuasi tergolong murah dilihat dari rata-rata. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan hold atau beli BBRI dengan target harga Rp 5.700, TLKM di Rp 3.500, ASII Rp 5.400 dan SMGR Rp 4.750. 

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo pada Perdagangan Akhir Pekan, Cek Saham yang Banyak Dikoleksi

Adapun saham pilihan Reza jatuh pada BBRI dengan target harga Rp 5.650, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan target Rp 9.300, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di Rp 1.350 dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rp 4.530. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×