kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sejumlah Katalis Melilit Saham Emiten Kabel, Berikut Catatan dan Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 23 Agustus 2023 / 20:07 WIB
Sejumlah Katalis Melilit Saham Emiten Kabel, Berikut Catatan dan Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kabel tersengat sejumlah katalis positif hingga membawa mayoritas sahamnya bergerak di zona hijau. Meski secara bisnis terpapar angin segar, likuiditas saham yang masih minim perlu menjadi perhatian pelaku pasar.

Di antara saham emiten kabel, PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) mencetak kinerja paling moncer. Saham IKBI memimpin top gainers di sektor industri, dengan penguatan 230,95% secara year to date (YtD). IKBI juga membukukan kinerja keuangan positif dalam enam bulan pertama 2023.

Penjualan IKBI naik 20% secara tahunan (YoY) menjadi US$ 60,06 juta. Laba periode berjalan IKBI meroket lebih tinggi dari hanya US$ 11.380 per Juni 2022 menjadi US$ 2,65 juta pada semester I-2023.

IKBI tak sendiri, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) membuntuti dengan kenaikan harga 40,29% secara YtD. Gerak saham VOKS disinyalir turut dipicu oleh rencana masuknya Hengtong Optic-Electric International untuk mengakuisisi emiten yang juga dimiliki oleh konglomerat Low Tuck Kwong ini.

Selain IKBI dan VOKS, gerak saham PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM), PT Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk (SCCO), dan PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) juga masih di zona hijau secara YtD. Meski dengan level kenaikan yang tidak signifikan.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan dari Investindo Nusantara untuk Kamis (24/8)

Pengamat Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto menilai pelaku pasar menangkap sinyal positif dari prospek bisnis emiten kabel. Tak hanya untuk keperluan listrik, masih banyaknya pembangunan kawasan dan proyek infrastruktur akan meningkatkan permintaan kabel.

Terlebih dengan dimulainya megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) yang dalam pembangunan dan pengembangannya tentu membutuhkan kabel. "Dari sini emiten kabel akan mendapat sentimen positif dan biasanya harga menguat. Seperti waktu dulu ada sentimen dari proyek 35.000 MW," ungkap William kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menimpali, kabel merupakan produk essential goods yang sangat penting bagi sejumlah sektor industri. Berputarnya roda ekonomi dan pembangunan membuat bisnis emiten kabel lebih kondusif dan stabil.

Di samping fundamental yang cukup kuat dari kenaikan laba, secara valuasi terbilang undervalued dengan rata-rata price to book value (PBV) di bawah 1 kali. Arjun memandang kondisi ini menjadi penopang kenaikan harga saham emiten kabel.

Meski begitu, mayoritas emiten kabel termasuk small caps dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp 2 triliun. "Jadi wajar kalau secara umum tidak terlalu dicermati oleh pasar," sebut Arjun.

Baca Juga: IHSG Berpeluang ke 6.950, Cek Rekomendasi Saham BRMS, CPIN, PWON, INCO, AUTO dan EXCL

Cermati Likuiditas Saham

Meski punya prospek yang cukup menarik, tapi William mengingatkan agar investor perlu cermat dan selektif. Pasalnya, mayoritas saham emiten kabel punya likuiditas yang minim.

Dus, saham-saham emiten kabel akan lebih cocok sebagai pilihan investasi jangka panjang. "Biarpun sahamnya terlihat naik, tapi bisa jadi susah dibeli atau gampang beli tapi susah jual karena minim likuiditas. Jadi perlu dipertimbangkan," terang William.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana punya catatan serupa. Pelaku pasar mesti mencermati dari sisi volume transaksi yang cenderung mini. Umumnya, memang lebih cocok sebagai pilihan investasi yang lebih panjang (medium to long term), meski tetap ada peluang untuk trading buy.

Herditya melirik saham IKBI yang berada pada fase downtend dan MACD sudah mengalami deadcross. Namun pergerakan IKBI masih tertahan di MA20, sehingga masih layak mencermati momentum trading buy.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG pada Perdagangan Kamis (24/8)

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo menilai sampai akhir tahun 2023, peluang emiten kabel melanjutkan penguatan masih terbuka. Untuk saham yang sudah naik tinggi seperti IKBI, William menyarankan taking profit bagi yang sudah koleksi di harga bawah.

Bagi yang belum punya, bisa menunggu harga diskon. William merekomendasikan buy on weakness IKBI dengan support Rp 500 dan resistance Rp 745. William juga menyarankan buy on weakness saham KBLM dengan support Rp 258 dan resistance Rp 330.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyoroti potensi emiten kabel untuk mempertahankan pertumbuhan dan perbaikan margin di tahun ini. Pilihan sahamnya, Sukarno menjagokan KBLI dan SCCO yang menarik secara valuasi dan rasio utang yang terbilang kecil. Untuk VOKS, Sukarno menyarankan hold.

Sementara itu, William Hartanto menyematkan rekomendasi buy untuk saham IKBI dan KBLM. Kemudian bagi saham VOKS, bisa cicil beli pada area harga Rp 190-Rp 198 dengan memanfaatkan sentimen akuisisi sambil menunggu rilis laporan keuangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×