Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau dengan kenaikan 72,54 poin atau 0,96% ke 7.605 pada akhir perdagangan Senin, (11/8/2025).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menilai, faktor pendorong IHSG hari Senin ialah penguatan indeks bursa global di tengah ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed pada September mendatang.
“Meskipun demikian pasar masih menantikan pengumuman resmi apakah penundaan tarif AS-Tiongkok akan diperpanjang dari batas waktu 12 Agustus 2025,” jelas Alrich kepada Kontan, Senin (11/8).
Selain itu, pasar juga masih berada dalam euforia dimasukkannya beberapa saham domestik ke dalam Morgan Stanley Capital Index (MSCI) kategori Global Standard dan Small Cap.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,96% ke 7.605 pada Senin (11/8/2025), BBTN, SMGR, ARTO Top Gainers LQ45
Info saja, pada Kamis (7/8), MSCI resmi mengumumkan hasil tinjauan berkala (index review) untuk periode Agustus 2025 dan memasukkan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ke dalam Global Standard Index.
Tak cuma itu, penguatan iHSG juga kata Alrich dipengaruhi data retail sales domestik bulan Juni 2025 yang tercatat tumbuh 1,3% secara tahunan (YoY), melambat dari 1,9% YoY di Mei 2025.
Meski demikian, kenaikan pada Juni ini menurut Alrich menandakan pertumbuhan retail sales selama dua bulan berturut-turut secara tahunan.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI kata Alrich membentuk golden cross di area oversold. Selain itu, terjadi penyempitan jarak antara garis MACD dan garis sinyal sehingga IHSG dia perkirakan berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 7.680 di perdagangan hari ini, Selasa (12/8).
Sentimen yang akan mengiringinya ialah penantian investor akan data tingkat pengangguran di Inggris pada bulan Juni 2025 yang diperkirakan stabil di kisaran 4,7%.
Investor juga menantikan data inflasi CPI dari AS bulan Juli yang diperkirakan naik menjadi 2,8% YoY dari 2,7% di bulan Juni 2025.
“Untuk inflasi inti diperkirakan naik menjadi 3% dari 2,9% di Juni 2025. Tren inflasi AS yang cenderung meningkat sejak Juni 2025 ini dan menjauhi level target The Fed 2% dan diperkirakan berpotensi menjadi faktor negatif di tengah penantian pasar akan penurunan suku bunga The Fed,” jelas Alrich
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi sepakat dengan sentimen itu. Dengan demikian, IHSG hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah dengan level support 7.530 dan resistance 7.645. Indikator MACD cenderung melandai yang menurutnya menunjukkan trendless.
Untuk itu, Audi menyarankan speculative buy terhadap saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan support 9.300 dan resistance Rp 10.100. Dia juga merekomendasikan trading buy pada saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan level support Rp 830 dan resistance Rp 970.
Sementara itu, investor kata Alrich bisa melirik saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga layak dicermati di perdagangan besok.
Baca Juga: Kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) Ditopang Segmen Ritel, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selanjutnya: Rupiah Menguat pada Senin (11/8/2025), Simak Proyeksinya untuk Selasa (12/8/2025)
Menarik Dibaca: Makanan Tinggi Serat yang Bagus Untuk Penderita Asam Urat! Harganya Murah & Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News