kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Ini Saham Alternatif Grup Sinarmas Usai DSSA Melaju Pasca Pengumuman Rebalancing MSCI


Selasa, 12 Agustus 2025 / 05:15 WIB
Ini Saham Alternatif Grup Sinarmas Usai DSSA Melaju Pasca Pengumuman Rebalancing MSCI
ILUSTRASI. Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berhasil masuk dalam indeks global yakni MSCI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/08/2025


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berhasil masuk dalam indeks global yakni MSCI. Tak tanggung-tanggung, DSSA langsung masuk ke indeks MSCI Global Standard. 

Masuknya DSSA dalam indeks global itu akan resmi berlaku setelah penutupan perdagangan pada 26 Agustus 2025 dan efektif mulai perdagangan 27 Agustus 2025. 

Pada hari pengumuman hasil rebalancing MSCI, saham DSSA melesat hingga menyentuh batas auto rejection atas. Pada akhir perdagangan Jumat (8/8/2025), DSSA menguat 20% ke level Rp 78.000 per saham. 

Reli penguatan masih terus berlanjut sampai akhir perdagangan Senin (11/8/2025). DSSA menutup perdagangan dengan menguat 7,12% atau setara dengan 5.600 poin ke posisi Rp 84.200 per saham. 

Dengan penguatan tersebut, kapitalisasi pasar alias market cap DSSA melesat menjadi Rp 648,8 triliun. Ini membuat DSSA menjadi perusahaan tercatat dengan market cap terbesar nomor empat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Baca Juga: DSSA Menambah Panjang Daftar Saham dengan Market Cap Besar yang Masuk Indeks MSCI

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai masuknya DSSA menjadi konstituen MSCI Global Standard Index akan berdampak positif bagi likuiditas pasar modal Tanah Air. 

“Ini seiring dengan eksposur dan rebalancing yang akan terjadi pada DSSA oleh investor asing yang menggunakan acuan indeks global tersebut,” jelasnya kepada Kontan belum lama ini. 

Dalam catatan Kiwoom Sekuritas, investor asing sudah mencatatkan net buy sebesar Rp 633 miliar atas saham DSSA selama periode awal tahun hingga penutupan Jumat (8/8/2025). 

“Aliran dana investor asing itu berpotensi berlanjut pasca pengumuman dan kenaikan harga saham DSSA merupakan respons positif dari para pelaku pasar,” ucap Audi. 

Kabar masuknya DSSA dalam indeks bergengsi itu turut mengerek pergerakan harga saham Grup Sinarmas lainnya. PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), misalnya, yang menguat 4,35% pada perdagangan Jumat (8/8/2025). 

Penguatan berlanjut hingga akhir perdagangan Senin (11/8). Di mana, EXCL menutup perdagangan dengan menguat 2,27% atau naik 60 poin ke level Rp 2.700 per saham. 

Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga menguat selama dua hari perdagangan berturut-turut. Pada akhir perdagangan Jumat (8/8/2025), BSDE naik 2,4% dan pada akhir perdagangan Senin (11/8), BSDE menguat 5,39% ke Rp 880. 

Saham emiten kerja Grup Sinarmas nampaknya juga merasakan euforia. Pada akhir perdagangan Senin (11/8/2025), saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) ditutup naik 4,64% ke posisi Rp 7.325 per saham. 

Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga ditutup menguat 1,56% ke posisi Rp 8.125 per saham. Baik TKIM dan INKP sudah menguat sejak perdagangan akhir pekan lalu. 

Alternatif Saham di Grup Sinarmas

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan memproyeksikan masukan DSSA dalam indeks global, dana asing kemungkinan akan mengalir pada DSSA itu sendiri emiten yang berada di sub-sektor energi dan batubara. 

Dia mengingatkan investor untuk waspada terhadap risiko rotasi dana, terutama menjelang tanggal efektif, di mana investor berpotensi melakukan aksi jual alias sell on news. 

“Biasanya, investor melakukan aksi front-running atau membeli lebih awal sebelum perubahan resmi berlaku, sehingga volume dan harga saham DSSA melonjak,” kata Ekky kepada Kontan, Senin (11/8/2025).  

Baca Juga: CUAN dan DSSA Masuk MSCI Global Standard Index, Enam Saham Masuk Small Cap

Kalau dicermati harga saham DSSA tergolong besar, sehingga tidak ramah di kantong investor ritel. Ekky menilai ada saham Grup Sinarmas lainnya yang bisa dicermati oleh investor.

Menurutnya, BSDE bisa menjadi pilihan yang menarik sebab sektor properti mulai menunjukkan momentum dan saat ini saham BSDE sudah mulai menarik untuk diakumulasi dengan target di kisaran Rp 1.000–Rp 1.200. 

Selain itu, lanjut Ekky, INKP dan TKIM juga sedang berada dalam tren bullish. Investor dapat menggunakan strategi trend following, dengan potensi jangka panjang masing-masing menuju Rp 9.000–Rp 10.000.

Sementara itu, Audi menilai saham IKNP dan BSDE bisa menjadi pilihan seiring dengan kinerjanya yang solid. Dia merekomendasi trading buy INKP dan BSDE dengan masing-masing target harga di Rp 9.000 dan Rp 925.  

Selanjutnya: Harga Emas Turun Senin (11/8), Trump Tegaskan Tak Ada Tarif Impor untuk Emas Batangan

Menarik Dibaca: Makanan Tinggi Serat yang Bagus Untuk Penderita Asam Urat! Harganya Murah & Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×