kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Saham Taipei dan Manila Pimpin Reli Bursa Asia Jumat (25/4), Rupiah Ikut Menguat


Jumat, 25 April 2025 / 13:35 WIB
Saham Taipei dan Manila Pimpin Reli Bursa Asia Jumat (25/4), Rupiah Ikut Menguat
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat Jumat (25/4): Indeks saham utama Filipina turut naik 2,2% dan menyentuh level tertinggi sejak 21 Maret.. REUTERS/Romeo Ranoco


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (25/4), dipimpin oleh indeks di Taiwan dan Filipina.

Sentimen positif ditopang oleh meredanya kekhawatiran terhadap tarif impor Amerika Serikat (AS) serta reli saham teknologi di Wall Street.

Indeks saham di Taipei naik 2,2%, didorong lonjakan 2,8% saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), raksasa chip yang menjadi salah satu penerima manfaat utama dari tren kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat Didukung Sentimen Positif dari Wall Street

Sentimen pasar global juga menguat setelah Alphabet, induk perusahaan Google, melaporkan kinerja keuangan yang solid, disusul hasil positif dari ServiceNow, perusahaan perangkat lunak berbasis AI.

Indeks saham utama Filipina turut naik 2,2% dan menyentuh level tertinggi sejak 21 Maret.

Kenaikan ini terjadi sehari setelah JPMorgan Chase & Co. menaikkan peringkat saham Filipina menjadi “overweight”, menyebut negara tersebut sebagai "pemenang relatif" di tengah gejolak global yang dipicu kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Menurut JPMorgan, karakteristik ekonomi Filipina yang berfokus pada permintaan domestik menjadikannya lebih tahan terhadap perlambatan global dan mendukung prospek laba perusahaan.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Didukung Saham Teknologi dan Meredanya Ketegangan Tarif

Sementara itu, saham di Singapura cenderung stagnan setelah mencatat kenaikan 7,4% dalam delapan sesi perdagangan sebelumnya. Indeks saham di Korea Selatan dan Thailand masing-masing naik sekitar 1,1%.

Dari sisi perdagangan, beberapa negara Asia mengirim delegasi ke Washington guna mencari jalan keluar atas rencana kenaikan tarif AS yang kini ditangguhkan selama 90 hari.

Delegasi Korea Selatan menyebut negaranya telah sepakat dengan AS untuk merancang paket perdagangan yang bertujuan menghapus tarif baru tersebut.

Di pasar mata uang, pergerakan kurs Asia cenderung bervariasi. Dolar AS menguat seiring kehati-hatian pasar terhadap sinyal yang masih simpang siur dari pemerintahan Trump terkait kebijakan perdagangan dan arah kebijakan The Fed.

Namun, nilai tukar rupiah justru menguat 0,3% terhadap dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan awal pekan ini guna menstabilkan nilai tukar.

Baca Juga: IHSG Naik 0,77% ke 6.644, Saham UNVR Top Gainers di LQ45 Siang Ini, Jumat (25/4)

"Rupiah mungkin sedang mengejar ketertinggalannya setelah sempat tertinggal dalam beberapa waktu terakhir," ujar Radhika Rao, ekonom senior DBS.

Di sisi lain, peso Filipina dan dolar Taiwan masing-masing naik 0,2% dan 0,1%, sementara ringgit Malaysia dan baht Thailand mengalami pelemahan tipis.

Selanjutnya: Daya Beli Melemah, Reebok Amati Peralihan ke Produk Diskon dan Entry-Level

Menarik Dibaca: Darah Tinggi Tidak Boleh Makan Apa Saja? Ini 9 Pantangannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×