Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada Selasa (22/4/2025), mengikuti pelemahan di Wall Street setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Indeks Nikkei 225 dan Topix di Jepang diperdagangkan mendatar. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,34%, sementara indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil juga melemah tipis. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 mencatat penurunan sebesar 0,63%.
Di Hong Kong, harga berjangka indeks Hang Seng tercatat pada level 21.285, sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di 21.395,14.
Baca Juga: Trump Ingin Dongkel Bos The Fed, Prancis Ingatkan Risikonya
Sementara itu, pergerakan indeks berjangka saham AS cenderung datar. Harga berjangka indeks Dow Jones Industrial Average turun 18 poin. Indeks berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 juga bergerak mendekati garis datar.
Penurunan di pasar Asia terjadi setelah tiga indeks utama di Wall Street mengalami koreksi tajam pada perdagangan sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average anjlok 971,82 poin atau 2,48% ke level 38.170,41. S&P 500 turun 2,36% ke 5.158,20, dan Nasdaq Composite merosot 2,55% ke 15.870,90.
Pelemahan ini dipicu oleh pernyataan Trump yang semakin menekan Powell, memunculkan kembali kekhawatiran pasar terhadap independensi bank sentral AS. Selain itu, pasar juga belum melihat kemajuan berarti dalam pembicaraan perdagangan global.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Dibuka Beragam Usai Penurunan Indeks Utama Wall Street
Sebelumnya, Powell menegaskan bahwa independensi Federal Reserve merupakan "masalah hukum."
Ekonom ANZ mencatat bahwa pelaku pasar kini tengah menilai apakah pernyataan Trump merupakan ancaman serius terhadap posisi Powell atau sekadar upaya mendesak penurunan suku bunga.
Selanjutnya: Perhatian, Ini Daftar 9 Produk Pangan Olahan yang Mengandung Unsur Babi
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 22 April 2025: Antam Naik Rp 26.000, UBS Naik Rp 24.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News