Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi pada Jumat (25/4/2025) setelah Wall Street mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi.
Sentimen investor juga membaik seiring dengan meredanya retorika tarif dari Amerika Serikat (AS), yang dinilai memberikan harapan terhadap iklim perdagangan global. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,91%, sedangkan Topix menguat 0,88% pada awal perdagangan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,03% dan indeks Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil naik 0,6%, menyusul laporan bahwa negara tersebut semakin mendekati kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Pasifik Melemah Akibat Kekhawatiran Tarif dan Penurunan Wall Street
Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng di Hong Kong berada pada level 22.158, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di posisi 21.909,76. Sementara itu, pasar saham Australia tutup karena hari libur nasional.
Di pasar AS, kontrak berjangka S&P 500 tercatat naik 0,3%, sedangkan kontrak berjangka Nasdaq-100 naik 0,4%. Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average bergerak mendatar.
Pada penutupan perdagangan semalam di Wall Street, ketiga indeks utama mencatatkan kenaikan.
Indeks S&P 500 menguat 2,03% menjadi 5.484,77, sementara Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 2,74% ke level 17.166,04. Indeks Dow Jones Industrial Average tertinggal dengan kenaikan 1,23% atau 486,83 poin, ditutup pada 40.093,40, setelah terbebani penurunan saham IBM sebesar 6,6%.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Pasifik Melemah Jelang Tenggat Waktu Penerapan Tarif Trump
Saham-saham teknologi besar seperti Nvidia, Meta, Amazon, Tesla, dan Microsoft mencatatkan penguatan, yang turut mendorong indeks-indeks utama naik untuk hari ketiga berturut-turut.
"Investor mulai merasa lebih nyaman dengan ketidakpastian terkait tarif, seiring dengan masuknya laporan keuangan perusahaan," ujar Louis Navellier, Ketua dan Pendiri Navellier & Associates.
Ia menambahkan bahwa pasar tampaknya sedang memosisikan diri untuk menghadapi potensi pengurangan jangka pendek atas tarif tinggi yang diberlakukan terhadap produk-produk dari Tiongkok.
Selanjutnya: Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia pada Akhir April 2025
Menarik Dibaca: 30 Quotes Kata-Kata Hari Malaria Sedunia 2025 Inspiratif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News