Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
"Namun, tentunya pada kondisi ini ada beberapa saham yang cenderung defensif, kami masih melihat sektor consumer goods sebagai salah satu sektor yang defensif terhadap kondisi yang mewarnai tahun ini," jelasnya.
Jika melihat historis 3 tahun pemilu ke belakang, IHSG terus mencatat return yang cukup tinggi. Secara akumulasi tahunan pada pemilu 2004 IHSG mampu naik 32,85 %. Pemilu 2009 IHSG mengalami kenaikan sebesar 90,17 % sedangkan pemilu 2014 naik 18,29 %.
Secara sektoral, saham yang mengalami rata-rata return terbesar lebih dari 50 % selama 3 pemilu terakhir dari 2004, 2009 dan 2014 adalah sektor Aneka Industri, Pertambangan, Keuangan Perbankan, Pertanian dan Properti.
Adapun IHSG di kuartal satu, bisa menguji 6.250 6.378. Secara teknikal menguji resistance tersebut jika IHSG masih kuat di atas 6100.
Dengan angka itu, investasi di bursa masih prospektif. Apalagi ekonomi dalam negeri terus tumbuh. Meskipun, secara sentimen global cukup memanas pada tensi perdagangan AS-China akan sedikit menghambat prospek IHSG.
Lalu, saham apa yang layak dilirik di awal tahun 2019?
Saham-saham Produsen CPO, dari hasil hitungan RELI, cukup berpeluang seperti AALI dan LSIP hingga produsen pertanian lain seperti TBLA. Perbankan pun layak untuk dicermati dengan BMRI, BBCA, BBRI dan BBNI serta properti seperti WSKT dan PWON.
Pertambangan batubara dan Emas seperti PTBA, ITMG, ADRO dan ANTM dan sektor aneka Industri seperti ASII. Selebihnya mulai dicermati saham-saham konstruksi BUMN seperti ADHI, PTPP, WIKA, WTON dan Infrastruktur JSMR. (Sanusi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reliance: Tahun Politik, Koleksi Saham Konsumer dan Bluechip
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News