kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

IHSG Diprediksi Tidak Mampu Menembus Level 7.000 pada Akhir Tahun 2025


Selasa, 01 Juli 2025 / 15:16 WIB
IHSG Diprediksi Tidak Mampu Menembus Level 7.000 pada Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Selama semester II-2025, IHSG diprediksi masih berfluktuasi tinggi dan di penghujung tahun, IHSG diprediksi tertahan di bawah level 7.000.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/06/2025


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak dengan kecenderungan melemah sejak awal tahun. Pun hingga akhir tahun nanti, pergerakan IHSG masih dihadapkan oleh berbagai tantangan. 

Pada perdagangan terakhir semester I-2025, Senin (30/6), IHSG ditutup di level 6.927,67. Sejak awal tahun, nilainya telah loyo 2,1%. 

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnubroto turut menyoroti penurunan yang juga terjadi di saham-saham blue chip.

“Mayoritas turun lumayan signifikan sejak awal tahun,” katanya kepada Kontan, Selasa (1/7). 

Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 6.909,23 di Sesi I, INKP, JPFA, BMRI Jadi Top Losers LQ45

Ke depannya, Rully menilai market masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Risiko pelemahan datang utamanya akibat kondisi ekonomi domestik yang menurutnya masih lesu.

Dengan kondisi global yang masih cenderung tak pasti, pasar dalam negeri tak memiliki pondasi yang cukup untuk bertahan dari tekanan eksternal.

Ia bilang, dari sisi global tantangan datang terutama dari kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tak mudah diprediksi.

“Khususnya di bidang perdagangan internasional,” imbuhnya.

Nah, kondisi itu secara tak langsung akan mempengaruhi iklim investasi dalam negeri, investasi langsung berpotensi tumbuh sangat rendah. Ditambah, dari domestik, daya beli masih cenderung stagnan sehingga potensi pertumbuhan ekonomi masih terbatas.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (1/7)

Selama semester II-2025, Rully memprediksi pergerakan IHSG masih bakal berfluktuasi tinggi. Pun di penghujung tahun, ia bilang IHSG masih tertahan di bawah level 7.000.

Dalam situasi tersebut, sebagian besar sektor akan menghadapi tantangan yang besar. Namun, ia bilang sektor pertambangan, khususnya pertambangan logam emas cukup menarik untuk dicermati. “Itu sejalan dengan tren kenaikan harga emas,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×