kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Saham kembali jadi jawara di reksadana


Sabtu, 02 Februari 2019 / 20:30 WIB
Saham kembali jadi jawara di reksadana


Reporter: Amalia Fitri, Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal tahun ini, reksadana saham kembali menjadi reksadana yang memberikan imbal hasil paling tinggi ketimbang jenis reksadana lain. Berdasarkan data Infovesta Utama per akhir Januari, reksadana saham mencatatkan kinerja rata-rata sebesar 3,56%, sesuai kenaikan Infovesta Equity Fund Index.

Bandingkan dengan kinerja reksadana campuran. Infovesta Balanced Fund Index, yang menggambarkan kinerja rata-rata reksadana campuran, cuma naik 3,15% di periode yang sama. Sementara reksadana pendapatan tetap mencetak return 0,50%, sebagaimana tercermin dari pergerakan Infovesta Fixed Income Fund Index.

Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap tak jauh beda dengan kinerja rata-rata reksadana pasar uang. Di periode yang sama, Infovesta Money Market Fund Index, yang menggambarkan kinerja rata-rata reksadana pasar uang, naik 0,45%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana saham bisa unggul karena IHSG juga tumbuh positif sebesar 5,45% di periode yang sama. Pasalnya, di Januari terjadi pembalikan kondisi pasar setelah The Fed tak lagi agresif menaikkan suku bunga acuan mereka.

Hal ini membuat dana asing kembali masuk ke pasar modal domestik dan membuat kinerja reksadana berbasis saham ikut merasakan sentimen positif. Selain itu, perkembangan negosiasi perang dagang menunjukkan sinyal positif.

Direktur PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana menjelaskan, kenaikan IHSG juga didukung oleh performa mata uang rupiah yang cukup kuat di hadapan dollar AS. Banyaknya capital inflow yang masuk ikut mendongkrak kinerja reksadana saham menjadi positif, papar Jemmy, Jumat (1/2).

Keputusan The Fed menahan kenaikan suku bunga juga membuat pasar obligasi tidak lagi atraktif. Ini membuat sejumlah pelaku pasar memilih mengalihkan portofolio ke pasar saham, termasuk melalui reksadana saham.

Rupiah stabil

Namun perlu dicatat, meski kinerja rata-rata reksadana saham membaik, nilainya masih kecil ketimbang performa IHSG di periode yang sama. Ini lantaran masih cukup banyak reksadana saham yang mencetak kinerja lebih rendah ketimbang indeks saham.

Meski begitu, banyak reksadana saham yang mencetak kinerja lebih positif dari IHSG. Di antaranya reksadana SAM Dana Cerdas dan SAM Indonesian Equity Fund besutan Samuel Aset Manajemen. Masing-masing kinerja tadi mencetak imbal hasil sebesar 13,5% dan 13,3%.

Agus B. Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen membeberkan, pihaknya mengelola dua reksadana tadi dengan asumsi tahun ini nilai tukar mata uang rupiah akan lebih stabil terhadap dollar AS. Selain itu, rata-rata EPS growth emiten akan lebih baik, dari sekitar 8% tahun lalu jadi 12% di 2019.

Agus memprediksi IHSG bisa mencapai 6.800–7.200 di akhir tahun. Dengan begitu, potensi imbal hasil reksadana saham milik SAM bisa mencapai sekitar 15%–25% hingga akhir tahun.

Jemmy memprediksi, reksadana saham bakal tetap jadi reksadana berkinerja terbaik, setidaknya di kuartal satu. "Setidaknya sampai Maret dan April, akan lebih banyak orang berinvestasi di reksadana saham," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×