kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Melemah, Begini Prospek Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Tahun 2023


Senin, 20 Maret 2023 / 19:37 WIB
Rupiah Melemah, Begini Prospek Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Tahun 2023
ILUSTRASI. Kinerja saham Tower Bersama Infrastucture (TBIG) tahun 2023 diprediksi akan terpengaruh oleh pelemahan rupiah.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG) tahun 2023 diprediksi akan terpengaruh oleh pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan, TBIG masih memiliki portofolio utang dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS).

TBIG memiliki dua surat utang dalam bentuk dolar AS. Pertama, surat utang tenor 5 tahun sebesar US$ 300 juta dengan bunga 2,75% yang akan jatuh tempo pada 2026. Kedua, surat utang tenor 6 tahun sebesar USD 400 juta dengan bunga 2,8% yang akan jatuh tempo pada tahun 2027.

Selain pelemahan rupiah, kinerja TBIG juga akan dipengaruhi oleh suku bunga The Fed yang kemungkinan masih akan naik demi menurunkan inflasi di AS. Tetapi Desy mengatakan, pihaknya menilai manajemen TBIG aktif dalam mengelola portfolio utang perusahaan di tengah kenaikan suku bunga The Fed.

Baca Juga: Ekspansi Kabel Fiber, Ini Prospek Kinerja Tower Bersama (TBIG) di 2023

“Katalis positif bagi TBIG adalah digitalisasi yang terus meningkat, di mana itu akan meningkatkan demand menara dan leading tenancy ratio,” kata Desy, Senin (20/3).

Desy memaparkan, peningkatan digitalisasi di dalam negeri juga akan menguntungkan sinergi bisnis TBIG dengan PT Indosat Tbk (ISAT).

TBIG dan ISAT memiliki perjanjian sewa 2.500 menara selama 10 tahun. Perjanjian diteken pada Agustus 2012 dan diperbarui pada akhir 2022 lalu.

Baca Juga: Pertumbuhan Lambat Tahun Lalu, Cek Prospek Kinerja Tower Bersama (TBIG) pada 2023

Sayangnya, kinerja TBIG pada 2022 juga merosot, termasuk pendapatan mereka dari menara yang disewa oleh ISAT. Merosotnya kinerja kerja sama TBIG dan ISAT tahun lalu kemungkinan disebabkan oleh ISAT yang baru saja merger dengan Hutchinson Tri, sehingga masih dalam masa adaptasi.

“Harapannya, sinergi tersebut juga bisa berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan TBIG,” tutur Desy.

Desy pun merekomendasikan buy untuk saham TBIG dengan target harga Rp 3.000 per saham. Dengan harga saham TBIG yang ada di Rp 2.110 per saham pada Senin (20/3), masih ada potensi kenaikan harga 42,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×