Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari Kamis (17/10), rupiah spot menguat tipis 0,02% menjadi Rp 15.507 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 0,13% ke level Rp 15.516 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, penguatan rupiah kali ini dipengaruhi oleh sentimen positif pasar terhadap desas-desus mengenai susunan kabinet baru.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah Terhadap Dolar AS Pada Kamis (17/10) Pagi
"Karena Presiden terpilih Prabowo memilih pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya. Pelantikan kabinet merupakan salah satu poin penting, yang mana bukan hanya tentang politik," ujar Ibrahim.
Dari faktor eksternal, Ibrahim menjelaskan bahwa investor saat ini cenderung mengabaikan kemungkinan pemangkasan suku bunga besar oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Di sisi lain, pemerintah China melalui Menteri Perumahan juga mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung pasar properti, termasuk daftar putih pengembang yang lebih luas yang akan memiliki akses ke pendanaan pemerintah.
Namun, kurangnya rincian lebih lanjut mengenai kebijakan ini mengecewakan investor yang mengharapkan langkah lebih signifikan.
Baca Juga: Rupiah Masih Berpeluang Menguat, Simak Proyeksinya hingga Akhir Tahun
"Pengarahan hari Kamis adalah yang terbaru dalam serangkaian pengarahan stimulus dari China, karena Beijing memobilisasi lebih banyak dukungan untuk ekonomi," tambah Ibrahim.
Pengamat mata uang dan komoditas, Lukman Leong, juga sepakat bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS didorong oleh sentimen positif terkait susunan kabinet baru.
Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Sri Mulyani, yang diyakini akan menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran.
Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) pada Rabu (16/10) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 6% juga turut memberikan dampak positif terhadap rupiah.
Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah pada Jumat (18/10) akan sangat dipengaruhi oleh data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang akan dirilis malam ini.
"Dolar AS diperkirakan akan melanjutkan penguatan jika data penjualan ritel kembali lebih kuat, seperti rilis sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Diproyeksi Kian Perkasa
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.475 hingga Rp 15.575 per dolar AS, dengan potensi pelemahan akibat penguatan dolar AS. Namun, sentimen domestik diharapkan mampu membatasi pelemahan tersebut.
Sementara itu, Ibrahim memprediksi pergerakan rupiah akan fluktuatif, namun ditutup menguat dalam rentang Rp 15.430 hingga Rp 15.520 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News