CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Rupiah Kembali Melemah, Simak Prediksi Pergerakannya Untuk Selasa (12/12)


Senin, 11 Desember 2023 / 18:13 WIB
Rupiah Kembali Melemah, Simak Prediksi Pergerakannya Untuk Selasa (12/12)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,68% ke level Rp 15.623 per dolar AS.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,68% ke level Rp 15.623 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (11/12). Berdasarkan data Jisdor Bank Indonesia, rupiah melemah 0,74% ke Rp 15.614 per dolar AS, dari Rp 15.500 per dolar AS pada perdagangan hari sebelumnya. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh data pasar tenaga kerja AS yang kuat. Berbeda dengan indikator ketenagakerjaan ADP, US Non-Farm Payrolls (NFP) bulan November 2023 naik menjadi 199 ribu, dari bulan sebelumnya di 150 ribu dan prediksi konsensus yang sebanyak 185 ribu. 

Solidnya pasar tenaga kerja AS juga tercermin dari data tingkat pengangguran AS yang secara tak terduga turun menjadi 3,7% dari 3,9%. "Data ini mendorong ekspektasi bahwa The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunga di awal tahun 2024," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/12).

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.623 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/12)

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2023 yang berlangsung pekan ini. Data tenaga kerja yang kuat menandakan adanya ketahanan dalam perekonomian AS dan menandai potensi terjadinya soft landing

Selain The Fed, keputusan suku bunga dari Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank Nasional Swiss (Swiss National Bank) akan diumumkan pada minggu ini. Ketiga bank tersebut kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Di Asia, rilis data pada akhir pekan menunjukkan inflasi indeks harga konsumen China mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut di bulan November 2023. Sementara kontraksi inflasi indeks harga produsen semakin dalam selama empat belas bulan berturut-turut.

Baca Juga: Tertekan, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 15.590 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/12)

"Data tersebut menunjukkan bahwa China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia kemungkinan akan mengalami pelemahan ekonomi yang berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang karena belanja gagal meningkat meskipun ada upaya likuiditas dari pemerintah," tutur Ibrahim.

Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.610 per dolar AS-Rp 15.670 per dolar AS pada perdagangan Selasa (12/12). Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan cenderung bergerak sideways di kisaran Rp 15.575 per dolar AS-Rp 15.675 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×