kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sentimen Eksternal Mendominasi, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah pada Selasa (17/10)


Senin, 16 Oktober 2023 / 19:16 WIB
Sentimen Eksternal Mendominasi, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah pada Selasa (17/10)
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan Rupiah di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta, Selasa (19/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/17


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal bakal tetap mendominasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (17/10).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, rupiah berpotensi menguat terbatas seiring dengan ekspektasi penurunan data Empire Manufacturing AS bulan Oktober 2023 menjadi -6,0 dari sebelumnya 1,9.

Dolar AS juga kembali menguat di tengah sentimen risk-off akibat tensi geopolitik Israel-Hamas yang berlanjut. Ketegangan geopolitik ini membuat harga minyak global ikut terkerek naik hingga menyentuh level di atas US$ 90 per barel.

"Akibatnya, ekspektasi inflasi global meningkat dan menekan nilai tukar rupiah lebih lanjut," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/10). 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.716 Per Dolar AS Pada Senin (16/10)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, selain konflik geopolitik, penguatan dolar AS juga terdorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed karena data terbaru menunjukkan inflasi konsumen dan sentimen tetap kuat.

Fokus minggu ini tertuju pada serangkaian pembicara Federal Reserve serta data ekonomi AS lainnya.  

Ibrahim memprediksi, suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Hal ini memberikan tekanan pada pasar Asia karena kesenjangan antara imbal hasil yang berisiko dan yang berisiko rendah semakin menyempit," tutur Ibrahim. 

Josua memprediksi, rupiah berpotensi menguat terbatas di kisaran Rp 15.675-Rp 15.750 per dolar AS pada Selasa (17/10). Sementara Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.710-Rp 15.770 per dolar AS. 

Baca Juga: Tertekan, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.721 Per Dolar AS Pada Hari Ini (16/10)

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,25% ke level Rp 15.721 per dolar AS pada perdagangan Senin (16/10).

Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.716 melemah dari Rp 15.709 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×