kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Rupiah Ditutup Menguat pada Jumat (7/11/2025), Begini Review Bergerakannya Pekan Ini


Jumat, 07 November 2025 / 19:19 WIB
Rupiah Ditutup Menguat pada Jumat (7/11/2025), Begini Review Bergerakannya Pekan Ini
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada akhir pekan ini setelah sempat melemah pada awal pekan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/29/09/2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada akhir pekan ini setelah sempat melemah pada awal pekan.

Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.690 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/11/2025), menguat 0,07% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.701 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah spot melemah 0,35% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.631 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menguat sejalan dengan rupiah spot. Hari ini, rupiah ditutup di level Rp 16.704 per dolar AS, menguat 0,017% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.707 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan Ini, Begini Proyeksinya untuk Senin (10/11)

Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menyebut sentimen eksternal pergerakan rupiah sepekan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS serta adanya faktor risk off Asia, yakni data perdagangan China yang melemah.

“Penggerak pekan ini dari sisi eksternal di mana US$ menguat tipis, data perdagangan China melemah (risk-off Asia),” ujar Hossiana kepada Kontan, Jumat (7/11/2025).

Adapun sentimen internal datang dari rilis PDB (Produk Domestik Bruto) periode kuartal III yang tumbuh 5,04% secara tahunan (YoY), Jakarta Composite Index (IHSG) juga tumbuh 0,69%, CDS (Credit Default Swap) sebesar 77–78 bps, dinilai mengindikasikan fundamental yang stabil.

Sementara itu, Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwy Assegaf, menyebut sentimen utama pergerakan rupiah pekan ini yang cenderung volatile ialah S&P Manufaktur Global (PMI) Manufaktur yang berada di level ekspansi. Pada Oktober 2025, S&P PMI Manufaktur Indonesia naik menjadi 51,2 poin.

Baca Juga: Rupiah Menguat Kemarin, Begini Proyeksinya untuk Hari Ini (7/11)

Selain itu, kenaikan cadangan devisa jadi mencapai US$ 149,9 miliar per akhir Oktober 2025 dari bulan sebelumnya sebesar US$ 148,7 miliar juga turut menjadi katalis.

Sama seperti Hossiana, Alwy juga menyampaikan bahwa PDB periode kuartal III yang tumbuh 5,04% YoY juga jadi salah satu sentimen. “Kemudian data PDB untuk kuartal III 2025 di Indonesia turut membuat rupiah menguat menjelang akhir pekan,” terang Alwy. 

Hossiana bilang, sentimen seperti CPI (Consumer Price Index) AS yang mana dikenal sebagai driver utama DXY, sentimen dari China seperti CPI/PPI dan kredit/TSF, serta adanya RDG BI pada minggu ketiga bulan November, akan jadi sentimen pergerakan rupiah pada pekan depan.

Hossiana memperkirakan rupiah pada pekan depan bergerak di Rp 16.600 – Rp 16.750 per dolar AS.

Sementara proyeksi Alwy rupiah di Rp 16.600 – Rp 16.770 per dolar AS.

Selanjutnya: Cemindo Gemilang (CMNT) Dorong Inovasi lewat Pemberdayaan SDM & Program Keberlanjutan

Menarik Dibaca: 11 Tanda Kolesterol Naik yang Sering Terabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×