Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA Nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil menguat hingga penutupan perdagangan hari Kamis (6/11/2025). Melansir Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 16.701 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah menguat 0,10% dibanding penutupan hari sebelumnya yang sebesar Rp 16.717 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menguat sejalan dengan rupiah spot. Yang mana per hari ini ada di level Rp 16.707 per dolar AS, menguat 0,13% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.729 per dolar AS.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, penguatan Rupiah pada Kamis (6/11/2025) dasarnya didukung oleh pelemahan dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah Kemarin, Cermati Sentimennya Jumat (7/10)
Nanang memproyeksi, pergerakan Rupiah hari ini hingga akhir pekan akan masih dipengaruhi oleh sentimen dari dolar AS.
Dengan kembali gagalnya rilis data ketenagakerjaan Amerika karena kendala memasuki hari ke-38 Government Shutdown, membuat investor di Asia akan tertuju data dari China, yakni laporan Trade Balance atau Neraca Perdagangan dan laporan Ekspor dan Impor. Data ini akan menjadi perhatian, karena China sebagai salah satu mitra dagang Indonesia.
Sebelumnya, dolar AS sempat terangkat oleh sentimen dari yield obligasi AS yang naik atau risiko global yang membuat arus modal keluar dari mata uang pasar negara berkembang, termasuk Rupiah.
Namun pada sesi Kamis sore kemarin, dolar AS mengalami koreksi. Padahal dalam dua sesi sebelumnya, dolar AS sempat menguat terhadap valuta asing (valas) utama lainnya. Pun, sebelumnya dolar AS menguat terhadap Rupiah selama 3 hari berturut-turut pada awal pekan.
Laporan ADP private payrolls menunjukkan bahwa sektor swasta AS menambah 42.000 lapangan kerja pada Oktober, sementara survei Institute for Supply Management (ISM) Jasa yang melampaui ekspektasi memperkuat pandangan bahwa kondisi ekonomi AS masih solid.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham-saham Properti Jelang Akhir 2025
Namun, laporan tersebut malah jadi sentimen pelemahan dolar AS hari Kamis. Sebab, ini justru memunculkan keraguan terhadap peluang pemangkasan The Fed rate pada bulan Desember mendatang.
“Data tersebut justru memunculkan keraguan terhadap peluang pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve pada Desember mendatang, setelah sebelumnya Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati dalam memberi sinyal pelonggaran kebijakan lebih lanjut,” jelas Nanang kepada Kontan, Kamis (6/10/2025).
Nanang memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang harga Rp 16.640 - Rp 16.710 per dolar AS pada hari ini (7/11/2025).
Selanjutnya: Suku Bunga Kredit Masih Tinggi, Laba Emiten Otomotif dan Komponen Mini
Menarik Dibaca: Beda dari Selingkuh, Cari Tahu Apa Itu Open Marriage di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













