kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan Ini, Begini Proyeksinya untuk Senin (10/11)


Jumat, 07 November 2025 / 16:08 WIB
Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan Ini, Begini Proyeksinya untuk Senin (10/11)
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.690 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/11/2025), menguat 0,07% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.701 per dolar AS. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat pada akhir pekan ini. Penutupan pemerintah AS yang masih berlangsung memberi angin segar bagi pergerakan Mata Uang Garuda.

Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.690 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/11/2025), menguat 0,07% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.701 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah spot melemah 0,35% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.631 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menguat sejalan dengan rupiah spot. Hari ini, rupiah ditutup di level Rp 16.704 per dolar AS, menguat 0,017% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.707 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat Tipis 0,07% ke Rp 16.690 per Dolar AS pada Jumat (7/11/2025)

Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen eksternal pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh faktor penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, yang kini telah memasuki bulan kedua.

Selain itu, ekspor Tiongkok turun secara tak terduga pada bulan Oktober setelah kenaikan tajam pada bulan sebelumnya, meleset dari perkiraan kenaikan moderat. 

"Impor juga melemah, yang menyebabkan penurunan neraca perdagangan negara, menunjukkan tekanan perdagangan yang terus berlanjut dan permintaan domestik yang lemah," jelas Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: IHSG Menguat ke 8.360,8 di Sesi Pertama Hari Ini, Top Gainers LQ45: EMTK, ISAT, SCMA

Sementara sentimen internalnya, Ibrahim bilang pelambatan laju perekonomian pada kuartal III 2025 yang realisasinya hanya 5,04% semakin memperberat posisi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan tahunan di angka 5,2%.

Kalau menurut perhitungan secara akumulatif, untuk mencapai angka pertumbuhan 5,2%, pemerintah perlu mengejar target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025 di angka 5,77% - 5,8%. 

"Sementara proyeksi pemerintah saat ini, kuartal IV/2025 hanya tumbuh di angka 5,5%. Hal itu berarti, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 hanya akan berada di kisaran 5,13%," lanjutnya.

Dengan begitu, Ibrahim memproyeksi untuk perdagangan hari Senin pekan depan (10/11/2025), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah, di rentang  Rp 16.690 - Rp 16.740.

Selanjutnya: Kurs Rupiah Melemah Dalam 5 Pekan Berturut-turut Hingga Jumat (7/11)

Menarik Dibaca: 11 Makanan yang Tinggi Beta Karoten untuk Menjaga Kesehatan Mata dan Imun Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×