CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Rupiah Berpotensi Melemah di Awal Pekan, Ini Faktornya


Minggu, 28 Januari 2024 / 17:14 WIB
Rupiah Berpotensi Melemah di Awal Pekan, Ini Faktornya
ILUSTRASI. rupiah spot diproyeksi melemah setelah tembus ke level Rp 15.800 per dolar AS


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan dari eksternal masih membayangi pergerakan rupiah. Dus, mata uang Garuda diprediksi melemah pada awal pekan ini.

Pada Jumat ((26/1), rupiah spot ditutup di level Rp 15.825 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah spot menguat tipis 0,006% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.826 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong intervensi Bank Indonesia (BI) yang menjaga rupiah di bawah Rp 16.000. Padahal secara sentimen, kata Lukman, rupiah masih tertekan faktor eksternal.

Karenanya, ia menilai rupiah berpotensi melemah pada Senin (29/1). Lukman memaparkan, penguatan dolar AS akhir-akhir iniĀ  menyusul serentetan data ekonomi AS yang lebih kuat. Teranyar, data PDB AS yang lebih baik pada akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Begini Prospek Rupiah Usai Tembus ke Level Rp 15.800 Per Dolar AS

"Namun pelemahan akan terbatas, mengingat investor masih akan wait and see menantikan beberapa data ekonomi penting dan pertemuan FOMC," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/1).

Meski demikian, lanjut Lukman, rupiah masih berpotensi menguat apabila BI kembali mengintervensi. Selain itu, kabar stimulus dari China juga dinilai dapat memberikan dukungan pada rupiah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sependapat bahwa rupiah berpotensi tertekan. Inflasi yang stagnan, ditambah dengan meningkatnya tanda-tanda ketahanan perekonomian AS memberikan ruang bagi The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya. "Pasar juga memperkirakan bank sentral akan menahan diri pada pertemuan bulan Maret, membalikkan ekspektasi sebelumnya untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin," paparnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah berpotensi melemah di rentang Rp 15.820 - Rp 15.890 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan rupiah pada kisaran Rp 15.750 - Rp 15.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×