CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Rupiah Ditutup Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (2/10)


Senin, 02 Oktober 2023 / 19:29 WIB
Rupiah Ditutup Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (2/10)
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Rupiah Ditutup Melemah di Perdagangan Awal Pekan, Senin (2/10).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rupiah ditutup melemah di perdagangan awal pekan akibat menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). The Greenbak lebih kuat dibandingkan sekeranjang mata uang menyusul sentimen hawkish masih membayangi pasar.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat, pergerakan rupiah di perdagangan hari Senin berada di situasi dilema. Di satu sisi, rupiah mestinya terangkat inflasi dalam negeri yang turun sesuai ekspektasi pasar, namun di sisi lain tekanan dari dolar AS justru menguat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan di September berada pada 2,28% secara tahunan atau yoy, sedangkan bulanan di 0,19% secara bulanan atau MoM. Hal ini merupakan angin segar karena penurunan sesuai dengan target inflasi untuk tahun ini yang berada dalam rentang harga 2%-4%.

Baca Juga: Tersungkur, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.519 Per Dolar AS Pada Senin (2/10)

Hanya saja, Nanang mengatakan, rupiah sangat dipengaruhi pergerakan global khususnya dari dolar AS yang awal pekan ini terus mencatat penguatan terhadap rivalitas dan berdampak pada emerging market.

Menurut Nanang, dolar AS menguat berkat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed  yang masih tersisa di pertemuan bank sentral Amerika bulan November dan Desember. Ditambah lagi, pernyataan pejabat Fed yang lebih nyaman kondisi suku bunga tetap tinggi, menyusul inflasi dan kondisi ekonomi Amerika masih terkendali.

Sementara itu, isu government shutdown AS dinilai tidak memberikan dampak berarti bagi pergerakan dolar. Penutupan pemerintahan AS dimulai Senin (2/10), setelah Kongres gagal meloloskan kebijakan anggaran belanja jangka pendek pada Jumat pekan lalu.

Baca Juga: Terus Tertekan, Rupiah Spot Melemah ke Rp 15.524 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar menanti pidato Jerome Powell di pekan ini. Ketua The Fed bakal menyampaikan pandangan terkait suku bunga di sisa tahun ini dan tahun 2024.

“Pelemahan rupiah turut disebabkan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan akibat kenaikan harga beras,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Josua melihat Rupiah esok hari kemungkinan cenderung bergerak melemah akibat proyeksi penguatan ISM Manufacturing yang dirilis malam ini (2/10). Data tersebut bakal mencerminkan penguatan ekonomi AS.

Sementara Nanang memperkirakan rupiah di perdagangan Selasa (3/10) masih akan dibayangi keperkasaan dolar AS. Ditambah lagi, rilis data ISM Manufacturing PMI diperkirakan lebih kuat akan mendukung penguatan dolar AS.

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 15.489 Per Dolar AS Pada Hari Ini (2/10)

“Investor juga akan mencermati bagaimana padatnya ajang penting dari Amerika pekan ini, yakni pelaporan data ketenagakerjaan,” jelas Nanang.

Nanang memproyeksikan rupiah akan berada pada rentang Rp 15.500 per dolar AS – Rp 15.635 per dolar AS di perdagangan Selasa (3/10). Sedangkan, Josua memprediksi rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 15.500 per dolar AS – Rp 15.600 per dolar AS.

Adapun nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,45% menuju level Rp 15.530 per dolar AS dari penutupan akhir pekan lalu. Sejalan dengan pelemahan rupiah pasar spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,21% ke level Rp 15.519 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×