kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Melemah Terbatas di Perdagangan Awal Pekan Ini (22/1)


Senin, 22 Januari 2024 / 17:31 WIB
Rupiah Melemah Terbatas di Perdagangan Awal Pekan Ini (22/1)
ILUSTRASI. Proyeksi pergerkan rupiah pada Selasa (23/1), setelah ditutup melemah terbatas pada awal pekan ini


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah membuka perdagangan pekan ini dengan pelemahan terbatas, Senin (22/1). Sentimen eksternal masih mendominasi pergerakan mata uang garuda.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, pelemahan rupiah akibat kekhawatiran terkait dengan perlambatan ekonomi Tiongkok. Kekhawatiran ini berasal dari kebijakan Bank Sentral China (PBoC) yang mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Senin (22/1) hari ini.

“Para investor khawatir bahwa pemerintah Tiongkok tidak cukup agresif dalam memberikan kebijakan longgarnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong melihat, pelemahan rupiah disebabkan oleh menguatnya dolar dan tertekan imbal hasil obligasi AS yang bergerak naik. Alhasil, rupiah dan mata uang regional bahkan mata uang utama lainnya secara umum melemah di hadapan the greenback.

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.637 Per Dolar AS Pada Hari Ini (22/1)

Lukman menjelaskan, kenaikan dolar AS dipicu ekspektasi investor yang saat ini melihat peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan Maret 2024 turun hingga di bawah 50%. Ini mematahkan perkiraan The Fed akan mulai bersikap dovish di awal tahun 2024.

Menurut dia, tekanan bagi rupiah kemungkinan masih berlanjut di perdagangan Selasa besok (23/1). Investor bersikap wait and see karena menantikan data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dan data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika di pekan ini.

“Rupiah diperkirakan masih akan tertekan walau terbatas,” imbuh Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/1).

Josua turut melihat rupiah diperkirakan bergerak datar (sideways) di perdagangan esok hari, Selasa (23/1). Proyeksi itu sejalan dengan ketiadaan katalis bagi pergerakan dolar AS, terutama mengingat para pejabat The Fed tidak akan memberikan komentar terkait kebijakan bank sentral AS tersebut.

Josua memperkirakan rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.600 – Rp 15.675 per dolar AS pada perdagangan Selasa (23/1). Sedangkan, Lukman memprediksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.600 – Rp 15.700 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot hari ini melemah sekitar 0,14% ke level Rp 15.637 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu Rp 15.615 per dolar AS.  Namun rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau menguat tipis 0,006% ke level Rp15.627 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu Rp 15.628 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×