kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rugi Wijaya Karya (WIKA) Turun 68,19% Menjadi Rp 2,33 Triliun di 2024


Jumat, 28 Maret 2025 / 16:52 WIB
Rugi Wijaya Karya (WIKA) Turun 68,19% Menjadi Rp 2,33 Triliun di 2024
ILUSTRASI. Pendapatan neto PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun di tahun 2024. Tapi setidaknya, rugi bersih WIKA juga turun sepanjang tahun lalu.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan neto PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun di tahun 2024. Tapi setidaknya, rugi bersih WIKA juga turun sepanjang tahun lalu.

Pendapatan neto WIKA tercatat Rp 19,24 triliun di tahun 2024. Angka itu turun 14,59% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 22,53 triliun di tahun 2023.

Meskipun pendapatan turun, beban pokok pendapatan juga berkurang dari Rp 20,66 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 17,72 triliun di tahun 2024.

Alhasil, laba bruto WIKA menjadi Rp 1,51 triliun tahun lalu, turun 18,44% YoY dari Rp 1,86 triliun di 2023.

Wijaya Karya mencatatkan penghasilan lain-lain Rp 5,44 triliun di tahun 2024, naik dari Rp 663,47 miliar di tahun sebelumnya. Pos beban lain-lain WIKA menjadi Rp 3,73 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya Rp 5,36 triliun di tahun 2023.

Sayangnya, beban umum dan administrasi naik dari Rp 973,99 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 1,22 triliun di tahun 2024. Beban keuangan WIKA tercatat Rp 3,28 triliun tahun lalu, naik tipis dari Rp 3,20 triliun di 2023.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Laba Bersih Rp 741,42 Miliar Hingga Kuartal III 2024

Pos bagian rugi entitas asosiasi juga naik dari Rp 91,14 miliar menjadi Rp 221,03 miliar tahun lalu. Sementara, pos bagian rugi ventura bersama menjadi Rp 606,66 miliar per 31 Desember 2024, dari Rp 139,28 miliar di periode sama tahun lalu.

Sehingga, rugi neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias rugi bersih menjadi Rp 2,26 triliun di tahun 2024, membaik 68,19% YoY dari rugi bersih Rp 7,12 triliun di tahun 2023.

Dengan catatan kinerja tersebut, WIKA membukukan rugi per saham dasar menjadi Rp 117,63 per 31 Desember 2024, membaik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 794,68 miliar.

Per 31 Desember 2024, WIKA punya jumlah aset Rp 63,55 triliun. Ini turun dari Rp 65,98 triliun per 31 Desember 2023.

Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 51,68 triliun di akhir Desember 2024, turun dari Rp 56,40 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 11,87 triliun sepanjang 2024, naik dari Rp 9,57 triliun di akhir tahun 2023.

WIKA memiliki kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 3,36 triliun di akhir Desember 2024, naik dari Rp 3,23 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, sepanjang tahun 2024 WIKA berhasil bukukan penjualan non Kerja Sama Operasi (KSO) sebesar Rp19,24 triliun dengan penjualan KSO sebesar Rp12,12 triliun.

“Dengan demikian secara total WIKA membukukan penjualan sebesar Rp31,36 triliun,” ujar Agung dalam keterangan resmi, Kamis (27/3).

Adapun kontribusi terbesar penjualan berasal dari segmen infrastruktur & gedung yang mencapai 49%. Lalu, diikuti segmen industri pendukung konstruksi 28%, EPCC 17% dan sisanya berasal dari pengelolaan dan penjualan segmen properti.

Menurut Agung, capaian tersebut merupakan buah transformasi yang telah dilakukan WIKA sepanjang tahun 2024.

“WIKA terus berfokus melakukan eksekusi proyek yang excellent, efisiensi melalui penerapan lean construction, digitalisasi proses bisnis serta peningkatan tata kelola, dan penerapan manajemen risiko yang semakin kuat,” ungkapnya.

Pengelolaan proyek yang semakin baik juga tercermin dalam arus kas operasi WIKA yang kembali positif sejak tahun 2020, yaitu sebesar Rp 68,22 miliar di tahun 2024. Selain itu utang berbunga dan utang usaha WIKA juga tercatat mengalami penurunan, masing-masing sebesar Rp1,37 triliun dan Rp3,28 triliun di tahun 2024 dibandingkan 2023.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp 19,9 Triliun Hingga November 2024

Agung menyebutkan, perbaikan kinerja juga tercermin dari rasio lancar (current ratio) Perseroan di tahun 2024 sebesar 158%, lebih baik dibandingkan posisi 2023 yang sebesar 80%. Selain itu rasio utang berbunga dibandingkan ekuitas WIKA (gearing ratio) juga berhasil berada pada posisi 2,71 kali dibandingkan posisi 2023 yang sebesar 3,52 kali.

“Hal ini diraih berkat dukungan seluruh stakeholders dan pemerintah dalam memperkuat struktur permodalan perseroan serta upaya perseroan untuk terus fokus terhadap kas,” imbuh Agung.

Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Ke-28 Hari Ini Kota Palangkaraya Kalteng Jumat (28/3) Ramadhan 2025

Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Berikut Prakiraan Cuaca Besok (29/3) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×