Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Peluncuran rudal balistik yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara pada pukul 07.36 waktu setempat ternyata membawa dampak positif bagi pergerakan mata uang Jepang. Meski secara fundamental dollar Amerika Serikat (AS) cukup disokong dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed tetapi tetap gagal mempertahankan penguatan di hadapan yen.
Mengutip Bloomberg, Senin (6/3) pukul 19.28 wib pasangan USD/JPY malah mengalami koreksi 0,20% ke level 113,81 dari sehari sebelumnya.
Nizar Hilmy analis PT SoeGee Futures mengatakan pelemahan pasangan USD/JPY terjadi karena insiden penembakan 4 rudal balistik Korea Utara ke perairan Jepang. Ketidakpastian geopolitik yang ditimbulkan membuat pamor yen sebagai mata uang aman kembali meningkat.
“Sebenarnya pasangan mata uang ini sempat menguat tetapi akhirnya terkoreksi karena rudal Korea Utara,” paparnya kepada KONTAN, Senin (6/3).
Selain itu menurutnya pelemahan dollar AS juga terjadi karena aksi profit taking. Indeks dollar yang terus melambung sepekan terakhir membuat investor tergiur untuk mengambil keuntungan. Apalagi pernyataan hawkish Janet Yellen akhir pekan lalu juga semakin mengokohkan posisi greenback.
Meski masih terkoreksi, Nizar melihat ada peluang pasangan USD/JPY untuk kembali menguat pada Selasa (7/3). Aksi profit taking hanya akan terjadi sementara. Ditengahnya minimnya data dari kedua negara, sentimen kenaikan suku bunga AS diperkirakan masih mampu mengembalikan pamor greenback.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News