Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sokongan data ekonomi Inggris yang positif ternyata masih belum mampu mengalahkan pesona mata uang Yen Jepang. Perbaikan estimasi pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal IV 2016 ke level 0,7% malah tak banyak berpengaruh.
Mengutip Bloomberg, Rabu (22/2) pukul 19.50 wib pasangan GBP/JPY melemah 0,74% ke level 140,751 dari hari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Analis PT Astronacci International mengatakan sekarang ini Jepang memang tengah diliputi beberapa sentimen positif. Dari sajian data ekonomi, ekspor Jepang untuk bulan Januari dilaporkan meningkat 1,3% dari bulan sebelumnya.
Meski belum sepenuhnya membaik, tetapi permintaan global yang menguat menjadi harapan untuk pertumbuhan ekspor. “Belum lagi proses hard Brexit membuat poundsterling kembali melemah,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (22/2).
Kondisi geopolitik global yang tidak menentu masih lebih menguntungkan yen. Pamornya sebagai mata uang safe haven pun meningkat.
Dari kawasan Eropa, sekarang ini diliputi ketidakpastian menjelang dilangsungkannya pemilihan umum di Prancis, Jerman dan Belanda. Sedangkan dari AS, sikap Presiden Trump yang belum juga mengumumkan kebijakan fiskalnya semakin meningkatkan keraguan pasar.
Sementara itu dari Inggris perbaikan data beberapa data ekonomi masih belum mampu menguatkan posisi pound. Ia menebak pada kamis (23/2) pasangan GBP/JPY masih akan berada dalam trend bearsih. Belum banyak data yang akan mempengaruhi pergerakan pasangan mata uang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News