Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) akan menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. SUPR menerbitkan 381,29 juta saham baru atau setara 32,4% modal ditempatkan dan disetor penuhnya.
Nantinya, setiap pemegang 25 saham biasa SUPR yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 5 Januari 2015 akan mempunyai 12 HMETD. Di situ, satu HMETD berhak membeli satu saham baru.
Right issue SUPR dilaksanaan di harga Rp 7.000 per saham. Nah, harga right issue SUPR ini berada di bawah harga pasar. Dalam sebulan belakangan, harga SUPR diam di level Rp 8.000. Sedangkan pada awal November, harga SUPR sempat stagnan di Rp 9.500.
Emiten menara ini tercatat memiliki utang ke pemegang sahamnya PT Kharisma Indah Ekaprima (KIE) senilai Rp 462,5 miliar. Maka, KIE sebagai pemegang saham mayoritas hanya akan memperoleh 66,07 juta saham.
Melalui aksi right issue ini, SUPR akan meraup dana Rp 2,66 triliun. Setelah dikurangi pembayaran kepada KIE, SUPR akan menggunakan 80% dana hasil right issue untuk pembayaran sebagian pinjaman sindikasi yang akan dibayarkan selambatnya Desember 2014. Pembayaran ini terkait akuisisi 3.500 menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 5,6 triliun. Kemudian, 20% lagi akan dipakai untuk modal kerja perseroan.
Analis MNC Securities Reza Nugraha melihat bahwa right issue ini dapat membawa harga SUPR terus meluncur ke harga eksekusi right issue. Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan bahwa aksi SUPR tak bagus bagi investor jangka pendek.
“Kalau yang trading tak usah melakukan pembelian,” saran Reza, Selasa, (9/12).
Namun Reza menyebut bahwa investor jangka menengah dan panjang dapat mengeksekusi right issue tersebut. Menurut dia, likuiditas sektor menara tak terlalu tinggi. Namun ekspansi bisnisnya cukup banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News