kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.713   31,00   0,19%
  • IDX 8.643   -6,39   -0,07%
  • KOMPAS100 1.187   -4,43   -0,37%
  • LQ45 851   -2,01   -0,24%
  • ISSI 308   0,55   0,18%
  • IDX30 437   -2,95   -0,67%
  • IDXHIDIV20 506   -3,17   -0,62%
  • IDX80 133   -0,21   -0,15%
  • IDXV30 138   -0,12   -0,09%
  • IDXQ30 139   -0,87   -0,62%

Inilah Saham Di BEI yang Berpotensi Terjadi ​Santa Claus Rally Akhir 2025


Selasa, 16 Desember 2025 / 07:48 WIB
Inilah Saham Di BEI yang Berpotensi Terjadi ​Santa Claus Rally Akhir 2025
ILUSTRASI. Peluang Santa Claus Rally di IHSG menjelang akhir 2025 dinilai masih ada namun selektif. Analis menyebut reli terbatas pada saham big caps dan consumer defensif.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang terjadinya fenomena Santa Claus Rally di pasar saham Indonesia menjelang akhir 2025 dinilai masih terbuka. Para analis prediksi Santa Claus Rally akan terjadi pada sejumlah saham berikut. 

Santa Claus Rally adalah fenomena terjadinya kenaikan harga saham pada minggu terakhir bulan Desember hingga awal bulan Januari. Fenomena Santa Claus Rally pertama kali dicetuskan oleh Yale Hirsch dalam Stock Trader's Almanac tahun 1968. 

Head of Research KISI Sekuritas, Muhammad Wafi, menilai sentimen window dressing serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global masih membantu menjaga sentimen pasar untuk menciptakan Santa Claus Rally menjelang tutup tahun.

Namun demikian, arus dana asing yang masih berfluktuasi membuat potensi penguatan pasar cenderung terbatas pada saham-saham tertentu. “Ada peluang Santa Claus Rally, tapi selektif. Reli lebih ke saham-saham tertentu,” ujar Wafi kepada Kontan, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Harga Saham Turun 32% Ytd, Emiten Ini Akan Bayar Dividen Awal 2026, Cek Jadwalnya

Jika reli akhir tahun benar-benar terjadi, Wafi memperkirakan dampaknya terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bersifat positif, meski terbatas. Ia melihat adanya peluang rotasi ke saham-saham berkapitalisasi besar yang sebelumnya tertinggal, terutama perbankan besar dan saham consumer defensif.

Momentum tersebut dinilai berpotensi mendorong rebound indeks LQ45, meski lebih ke arah normalisasi kinerja ketimbang penguatan agresif.

“LQ45 bisa rebound, tapi sifatnya lebih ke normalisasi,” katanya.

Terkait peluang IHSG menembus level psikologis 9.000, Wafi menilai target tersebut masih cukup berat dicapai pada 2025. Menurutnya, dibutuhkan kombinasi arus net buy asing yang konsisten, stabilitas nilai tukar rupiah, serta sikap bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang semakin dovish.

“Tanpa dukungan faktor-faktor itu, level 9.000 masih berat dicapai,” ujarnya.

Tonton: Pemprov Aceh Surati UNDP dan UNICEF, Minta Bantuan Tangani Bencana Aceh

Rekomendasi saham

Dalam menyikapi potensi reli musiman, Wafi menyarankan investor menerapkan strategi trading dan tactical positioning, bukan masuk pasar secara agresif. Investor disarankan memanfaatkan reli untuk melakukan profit taking bertahap, memasang stop loss, serta mengantisipasi potensi koreksi setelah Desember atau awal Januari.

Dari sisi sektoral, Wafi menilai saham perbankan big caps seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berpeluang diuntungkan.

Selain itu, sektor consumer staples seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), sektor infrastruktur dan telekomunikasi seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), serta sejumlah saham komoditas juga berpotensi mendapat sentimen positif dari momentum akhir tahun.

Pemprov Aceh Surati UNDP dan UNICEF, Minta Bantuan Tangani Bencana Aceh

.

Selanjutnya: Harga Saham Melambung, BEI Suspens RLCO dan Empat Saham Lainnya (16/12)

Menarik Dibaca: Harga Saham Melambung, BEI Suspens RLCO dan Empat Saham Lainnya (16/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×