Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga saham masuk kategori blue chip di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 1 Februari 2025. Lalu, apakah saham blue chip baru tersebut menarik untuk dikoleksi?
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan evaluasi mayor alias kocok ulang pada sejumlah indeks saham. Salah satunya LQ45 yang sering disebut-sebut sebagai indeks saham blue chip.
Dalam rebalancing kali ini, ada enam saham yang mengalami rotasi. Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) masuk ke dalam indeks LQ45.
Ketiga saham tersebut menggusur PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang keluar dari perhitungan indeks LQ45. Perubahan konstituen ini berlaku efektif sejak 3 Februari 2025 sampai dengan 30 April 2025.
Baca Juga: Daftar Tamtama TNI AL 2025 Di Al.rekrutmen-tni.mil.id, Hari Ini Terakhir Pendaftaran
Sebagai informasi, dari sisi pergerakan harga saham, ketiga saham yang masuk LQ45 sedang kompak melemah pada perdagangan kemarin (22/1). Harga CTRA turun 1,03% ke posisi Rp 960 per saham. JPFA merosot 1,30% ke level Rp 1.905 per saham, sementara MAPA anjlok 3,17% ke posisi Rp 915 per saham.
Adapun dengan evaluasi mayor ini, berikut anggota indeks saham LQ45 periode 3 Februari sampai dengan 30 April 2025:
ACES, ADMR, ADRO, AKRA, AMMN, AMRT, ANTM, ARTO, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BRIS, BRPT, CPIN, CTRA, ESSA, EXCL, GOTO, ICBP, INCO, INDF, INKP, ISAT, ITMG, JPFA, JSMR, KLBF, MAPA, MAPI, MBMA, MDKA, MEDC, PGAS, PGEO, PTBA, SIDO, SMGR, SMRA, TLKM, TOWR, UNTR dan UNVR.
Rekomendasi saham blue chip
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reyhan Pratama menganalisa, saham di indeks LQ45 layak menjadi acuan investasi karena mewakili saham unggulan dengan risiko yang relatif lebih rendah.
"Kenaikan saham yang masuk mencerminkan respons pasar yang positif akibat sentimen rebalancing, terutama dari minat manajer investasi yang mereplikasi indeks," terang Reyhan.
Reyhan menyematkan rekomendasi buy untuk saham CTRA dan JPFA . Target harga untuk CTRA ada di Rp 1.030 - Rp 1.070 dan stoploss di Rp 935. Target untuk JPFA ada di Rp 2.030 - Rp 2.190 dan stoploss di Rp 1.815.
Praktisi Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto memandang secara umum rebalancing LQ45 kali ini sesuai dengan ekspektasi pasar. William mengamati respons pasar yang tampak menyambut saham-saham konstituen baru dari indeks blue chip tersebut.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Incar Laba Rp 2,6 Triliun di 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya
"Kenaikan dan penurunan harga di momentum rebalancing adalah respons yang umum. Kalau sahamnya bukan yang disukai pelaku pasar, kemungkinan tidak ada perubahan harga," kata William.
Tapi, pelaku pasar harus tetap memperhatikan sentimen lain yang mengiringi saham tersebut. Termasuk posisi teknikal untuk melihat arah pergerakan harga saham. "Jadi bukan karena masuk atau keluar indeks lalu faktor lainnya tidak diperhatikan," imbuh William.
Di Indeks LQ45, William menilai saham CTRA, JPFA, MAPA, EXCL dan ISAT menarik untuk dikoleksi.
Baca Juga: Polri Terapkan Sistem Baru, Ini Poin Tiap Pelanggaran & Hukuman Tilang Poin
Selanjutnya: Perkuat Penetrasi, Multifinance Siap Geber Ekspansi
Menarik Dibaca: Ternyata Bersih-bersih Rumah Bagus untuk Kesehatan Mental!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News