kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RELI: Banyak sentimen positif, saham emiten poultry layak dikoleksi


Jumat, 27 Juli 2018 / 15:45 WIB
RELI: Banyak sentimen positif, saham emiten poultry layak dikoleksi
ILUSTRASI. HARGA AYAM PETERNAK


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga telur dan daging ayam belakangan ini naik tinggi. Tentu saja ini menjadi sentimen cukup positif untuk emiten perunggasan (poultry). Tak heran, harga sahamnya ikut melejit. Rupanya, dari sisi pasokan ternyata minim.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk (RELI) Anissa Septiwijaya menilai, adanya permintaan yang lebih tinggi di tahun ini namun tidak disertai dengan pasokan memadai, membuat harga daging ayam dan telur meningkat meskipun lebaran telah usai.

"Salah satu penyebab turunnya produktivitas tersebut merupakan dampak dari adanya pembatasan impor GPS (Grand parent Stock) di tahun lalu, sehingga imbasnya baru terasa di tahun ini," ujar Anissa, Kamis (26/7).

Ia menambahkan, adapun di tengah harga daging ayam dan telur yang sedang meningkat, justru para emiten poultry tengah diuntungkan dengan kenaikan harga di pasar tersebut.

Bahkan di kuartal I 2018, CPIN mencatatkan laba bersih yang naik 59,13 %, JPFA naik 297,14 %, dan MAIN 102, 20 %. Lalu, di tengah tren positif, apakah layak mengoleksi emiten perunggasan?

Menurut Annisa, emiten poultry untuk tahun ini tengah menarik, apalagi di tahun ini ketersediaan jagung dalam negeri masih mencukupi di tengah pelemahan rupiah.

Selain itu, saat ini para emiten poultry untuk mengantisipasi kekurangan persediaan jagung dalam negeri ke depannya tengah membangun corn silo (Penampungan jagung) untuk menyimpan persediaannya sehingga beban perusahaan dapat terkendali.

"Bukan hanya itu, segera di mulainya Asian games 2018 di Indonesia menjadi angin segar untuk para emiten poultry karena hal tersebut dapat menjadi katalis positif yang memicu konsumsi dalam negeri meningkat," ucapnya.

Di tengah harga komoditas peternakan yang tengah meningkat, jika dilihat dari sisi emiten , justru dengan peningkatan ini dapat diuntungkan.

Karena sebelumnya melalui Permendag No.58 pemerintah telah mengatur batas bawah dan atas harga ayam yang membuat para emiten poultry lebih bisa menjaga kenaikan bebannya, dan diharapkan akan membuat harga ayam dan telur lebih stabil di pasar.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×