kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Prospek Kinerja Trimegah Bangun Persada (NCKL) Tetap Solid, Cek Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 25 April 2025 / 07:50 WIB
Prospek Kinerja Trimegah Bangun Persada (NCKL) Tetap Solid, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi. Kinerja emiten nikel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), menghadapi tekanan dari ketidakpastian global, terutama akibat perang tarif.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten nikel, termasuk PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), menghadapi tekanan dari ketidakpastian global, terutama akibat perang tarif. Namun, prospek NCKL diperkirakan tetap kuat berkat proyeksi peningkatan produksi dan efisiensi pengendalian biaya.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Ahmad Iqbal Suyudi, menilai perang tarif berpotensi menekan permintaan global, termasuk untuk kendaraan listrik. 

Tingginya tarif impor kendaraan listrik diperkirakan akan menurunkan volume produksi mobil listrik, yang berdampak pada melemahnya permintaan nikel sebagai bahan utama baterai.

"Meski belum ada tarif khusus untuk komoditas nikel, permintaan terhadap produk olahan nikel yang menurun turut melemahkan permintaan terhadap nikel itu sendiri," ujar Iqbal kepada Kontan, Kamis (24/4).

Baca Juga: Prospek NCKL Tetap Solid Di Tengah Perang Dagang, Begini Rekomendasi Analis

Meski demikian, prospek NCKL dinilai tetap kokoh. Salah satu indikatornya adalah rata-rata harga jual (average selling price/ASP) nikel yang diperkirakan stabil. "Harga nikel tetap berada di kisaran US$ 15.000–US$ 16.000 per ton, meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif Presiden Trump," kata Iqbal.

Faktor pendukung lainnya adalah pasokan bijih nikel yang masih terbatas. Selain itu, rampungnya pembangunan smelter baru pada 2025 diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan NCKL.

 

Equity Analyst OCBC Sekuritas, Devi Harjoto, juga melihat prospek cerah bagi NCKL, terutama dari peningkatan penjualan bijih nikel setelah smelter tahap pertama milik Karunia Permai Sentosa (KPS) mulai beroperasi pada kuartal I-2025.

Produksi tambang Gane Tambang Sentosa (GTS) yang dijadwalkan dimulai pada semester II-2025 juga menjadi katalis positif. Tambang ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 185.000 ton, yang akan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan eksternal.

Baca Juga: Prospek Kinerja Merdeka Copper Gold (MDKA) Dinilai Positif, Cek Rekomendasi Analis

"Proyeksi kami menunjukkan biaya kas NCKL akan tetap terjaga, memungkinkan margin EBITDA bertahan di atas 30%," ujar Devi.

Ia juga mencatat peningkatan kontribusi dari usaha patungan (joint venture) NCKL. Kenaikan kepemilikan saham di Obi Nickel Cobalt (ONC) dari 10% menjadi 20% serta potensi peningkatan produksi dari produk turunan seperti nikel sulfat, kobalt sulfat, dan kobalt elektrolit diperkirakan akan mendukung pertumbuhan laba bersih NCKL.

"Kami menaikkan proyeksi laba bersih NCKL sebesar 0,8% menjadi Rp 7,17 triliun pada tahun 2025," lanjutnya.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×