kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Prospek NCKL Tetap Solid Di Tengah Perang Dagang, Begini Rekomendasi Analis


Kamis, 24 April 2025 / 21:05 WIB
Prospek NCKL Tetap Solid Di Tengah Perang Dagang, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Di tengah tantangan perang dagang dan tekanan harga komoditas nikel, prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dinilai tetap solid


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tantangan perang dagang dan tekanan harga komoditas nikel, prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dinilai tetap solid. Potensi pertumbuhan volume produksi menjadi pendorongnya.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Ahmad Iqbal Suyudi menilai perang tarif berpotensi membuat permintaan global menjadi melunak, seperti pada kendaraan listrik. Tarif kendaraan listrik yang dipasang tinggi juga berpotensi membuat produksi mobil listrik menurun.

Hal tersebut juga membuat permintaan terhadap nikel sebagai bahan untuk membuat baterai cenderung melemah. "Walaupun saat ini belum ada tarif khusus untuk komoditas nikel, namun permintaan hasil olahan dari nikel yang melemah membuat permintaan komoditas nikel juga melemah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/4).

Meski begitu, prospek NCKL dinilai tetap solid. Salah satu indikatornya dari rata-rata harga jual (Average selling Price/ASP) yang diperkirakan tetap stabil.

"Untuk semester pertama berpotensi cenderung sama, tergambar pada harga komoditas nikel yang cukup stabil di area US$ 15.000 - US$ 16.000 per ton di tengah gempuran tarif Trump," sambungnya.

Baca Juga: Ekalya Purnamasari (ELPI) Telah Kantongi Kontrak Rp 9 Miliar

Katalis pendukung lainnya dari pasokan bijih nikel yang masih ketat. Walaupun memang, dengan kondisi ekonomi global yang masih soft membuat harga masih cenderung datar, tetapi hal ini dapat memberikan dukungan bagi kinerja NCKL apabila dapat meningkatkan volume penjualan. Selain itu, selesainya pembangunan smelter baru di 2025 sehingga dapat mendongkrak volume penjualan NCKL.

Equity Analyst OCBC Sekuritas, Devi Harjoto sependapat bahwa NCKL diperkirakan akan mendapat dukungan lebih dari penjualan bijih nikel. Utamanya, seiring beroperasinya tahap pertama Karunia Permai Sentosa (KPS) pada kuartal I 2025.

Lalu, dimulainya produksi Gane Tambang Sentosa (GTS) di semester II. Tambang ini ditargetkan memiliki kapasitas hingga 185.000 ton dan akan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan eksternal.

"Proyeksi kami menunjukkan biaya kas NCKL masih akan terjaga, yang memungkinkan margin EBITDA tetap di atas 30%," papar Devi.

OCBC Sekuritas juga mencatat kontribusi keuntungan dari usaha patungan (JV) NCKL semakin meningkat. Kenaikan kepemilikan di ONC dari 10% menjadi 20% serta potensi produksi yang lebih tinggi dari produk turunan nikel seperti NiSO?, CoSO?, dan EC diyakini memperkuat laba bersih ke depan.

"Kami meningkatkan proyeksi laba bersih kami sebesar 0,8% menjadi Rp 7,17 triliun untuk tahun 2025," sebutnya.

Devi mempertahankan rating buy NCKL dengan target harga Rp 1.100. Lalu, Iqbal juga memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp 800 - Rp 850.

Baca Juga: Bos Unilever Bicara Soal Komitmen Dividen dan Nasib Saham (UNVR)

Selanjutnya: Ada Danantara, Pemerintah Tak Lagi Biayai Percepatan Investasi Baru Pakai APBN

Menarik Dibaca: Setengah Abad Lebih, Aica Aibon Terus Berinovasi untuk Pengguna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×