Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan global akibat tren penurunan harga minyak dan ketidakpastian geopolitik, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menunjukkan ketahanan finansial. Alhasil, Ciptadana Sekuritas Asia masih menilai kinerja operasional MEDC tetap solid.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Arief Budiman menyebutkan, pendorongnya dari pengiriman gas Sumatra Selatan dan Corridor yang tercatat 5% di atas target pada awal 2025.
Selain itu, program pembelian kembali saham (buyback) senilai hingga US$ 50 juta yang dimulai 8 April 2025 dinilai akan memberi sinyal positif bagi investor.
Walaupun memang, Arief memperkirakan kinerja pendapatan MEDC akan turun sekitar 6% pada 2025 menjadi US$ 2,2 miliar.
Ini seiring turunnya asumsi harga minyak Brent menjadi US$ 75 - US$ 79 per barel akibat ketegangan dagang global yang dipicu kebijakan tarif proteksionis AS.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) akan Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun untuk Refinancing Utang
Namun, harga gas diperkirakan tetap stabil di kisaran US$ 6,8 – US$ 7 per mmbtu. Harga tersebut dinilai memberikan bantalan bagi pendapatan perusahaan yang memiliki komposisi produksi gas sebesar 70%.
Arief juga menyoroti bahwa kontribusi laba dari anak usaha tambang emas dan tembaga, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, akan mengalami penurunan di 2025 karena transisi ke fase produksi Batu Hijau yang baru.
"Namun ini hanya bersifat sementara, karena kami perkirakan kontribusi AMMN akan pulih pada 2026 seiring peningkatan produksi," tulisnya dalam riset, Selasa (8/4).
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Ciptadana tetap merekomendasikan buy MEDC. Hanya saja, target harga dipangkas turun dari Rp 1.600 menjadi Rp 1.170 per saham.
Selanjutnya: Kolaborasi RMHC dan Museum of Toys Dukung Anak-Anak Melawan Penyakit Kronis
Menarik Dibaca: Kolaborasi RMHC dan Museum of Toys Dukung Anak-Anak Melawan Penyakit Kronis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News